ثمرة العلم
"Buah dari ilmu bukan pengetahuan tapi perbuatan"
Pada tanggal 25-25 Februari (ACARA LDKM OSIM AL ANWAR) aku merasa ada Nostalgia sesuap ilmu yang Sudah beberapa tahun hilang, namun aku dipaksa mengingatnya kembali langsung dengan perbuatan, bukan lagi teori.
Waktu itu sudah lama aku tidak melihat pemandangan seperti apa yang telah dilihatkan padaku saat (LDKM), Setelah tiba di tempat mereka langsung Diajarkan apa itu disiplin, namun cara mengajarkannya bukan dengan teori, mereka langsung disuruh membawa apa yang mereka bawa untuk meletakkannya di Tenda ⛺ yang telah dipesan. Tidak ada yang berani menyuruh temannya membawakan.
Setelah itu mereka (OSIM) apel pembukaan Kegiatan LDKM, mereka sangat santun, manut, bahkan mengikuti dan memperhatikan setiap momentnya. Sebelum kemudian KORAMIL datang dan memberi materi PBB (Bukan Persatuan Bangsa-Bangsa), mereka tidak diberi langsung Praktek dilapangan, keseruan muncul disini mereka diajarkan cara Baris berbaris yang baik dan benar.
Bersama Komando Bapak Muhammad Hasan (Bapak e OSIM), mereka manut dan menuruti apa yang Beliau ucapkan.
Yang Paling terkesan, karena mungkin aku langka melihatnya dan ikut merasakannya. Ketika mereka hendak makan siang (Makan pertama LDKM) mereka ditanya dulu apakah nasi yang ada didepan kalian itu yakin habis? Karena seorang pemimpin haris bisa mengukur dirinya sendiri (Ibdak Binafsik) ketika mereka sudah menjawab Yakin. Mereka Di suruh merasakan makananya, Mereka disuruh menjilat mulai dari jari telunjuk, tengah, manis, sampai 5 jari. Karena mereka diajari berfikir, proses makanan itu jadi dan siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut. kemudian beliau (Pak Hasan) memberi komando kalau makanan ini harus habis selama 7 menit dan jangan sampai ada makanan yang terjatuh, ketika ada anak makanannya terjatuh, maka seketika itu beliau langsung menyuruhnya untuk mengambil dan memakannya. Kemudian beliau menyuruh berdoa dulu sebelum makan, sebab Doa adalah bahasa rindu dan cinta yang paling cepat sampai kehati tanpa perlu didengar dan dibaca.
Pada tanggal 25-25 Februari (ACARA LDKM OSIM AL ANWAR) aku merasa ada Nostalgia sesuap ilmu yang Sudah beberapa tahun hilang, namun aku dipaksa mengingatnya kembali langsung dengan perbuatan, bukan lagi teori.
Waktu itu sudah lama aku tidak melihat pemandangan seperti apa yang telah dilihatkan padaku saat (LDKM), Setelah tiba di tempat mereka langsung Diajarkan apa itu disiplin, namun cara mengajarkannya bukan dengan teori, mereka langsung disuruh membawa apa yang mereka bawa untuk meletakkannya di Tenda ⛺ yang telah dipesan. Tidak ada yang berani menyuruh temannya membawakan.
Setelah itu mereka (OSIM) apel pembukaan Kegiatan LDKM, mereka sangat santun, manut, bahkan mengikuti dan memperhatikan setiap momentnya. Sebelum kemudian KORAMIL datang dan memberi materi PBB (Bukan Persatuan Bangsa-Bangsa), mereka tidak diberi langsung Praktek dilapangan, keseruan muncul disini mereka diajarkan cara Baris berbaris yang baik dan benar.
Bersama Komando Bapak Muhammad Hasan (Bapak e OSIM), mereka manut dan menuruti apa yang Beliau ucapkan.
Yang Paling terkesan, karena mungkin aku langka melihatnya dan ikut merasakannya. Ketika mereka hendak makan siang (Makan pertama LDKM) mereka ditanya dulu apakah nasi yang ada didepan kalian itu yakin habis? Karena seorang pemimpin haris bisa mengukur dirinya sendiri (Ibdak Binafsik) ketika mereka sudah menjawab Yakin. Mereka Di suruh merasakan makananya, Mereka disuruh menjilat mulai dari jari telunjuk, tengah, manis, sampai 5 jari. Karena mereka diajari berfikir, proses makanan itu jadi dan siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut. kemudian beliau (Pak Hasan) memberi komando kalau makanan ini harus habis selama 7 menit dan jangan sampai ada makanan yang terjatuh, ketika ada anak makanannya terjatuh, maka seketika itu beliau langsung menyuruhnya untuk mengambil dan memakannya. Kemudian beliau menyuruh berdoa dulu sebelum makan, sebab Doa adalah bahasa rindu dan cinta yang paling cepat sampai kehati tanpa perlu didengar dan dibaca.
Komentar
Posting Komentar