Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Kesederhanaan Sangar Cofee

Kesederhanaan Sangar Cofee Mungkin kalian sudah sering melihat pemandangan warung kopi yang ada diseluruh indonesia, namun apa yang kalian rasakan ketika melihat secangkir kopi dengan pemandangan yang berbeda-beda, apakah ada sesuatu yang terasa nikmat! Mungkin kita bertanya-tanya tentang warung kopi sederhana dengan segala bentuk fasilitasnya yang terkesan apa adanya. Di Sangar Coffe kita bisa merasakannya, menikmati secangkir kopi dengan pemandangan kuno ala indonesia banget. Begitu baca namanya, jangan ngebayangin warungnya angker atau penjualnya dapat mendatangkan bala’. Sangar Coffe merupakan Tempat ngopi yang terkenal dengan Kopi Susu Tanpa Gula-nya, juga nggak kalah menarik untuk dinikmati bersama teman-teman. Baground Sangar yang memanjakan, meja dan kursi ala kuno, ruangan semi terbuka, semuanya bikin badan dan pikiran adem. Tempat ini juga ngerti banget kalau orang dari luar kota pasti pengennya bangun siang. Makanya, Dia menyediakan camilan-camilan dan pentol Aw Aw bagi

Mauidhoh Pada Acara Rojabiyah MTs MA Al Anwar Cangkringrandu Perak

Pada hari ini tanggal 07 April 2018 OSIM MTs MA Al Anwar memperingati Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW, Dengan Harapan mendapat Syafaat Nabi dengan mengikuti Sunnah Nabi. Alhamdulillah pada kesempatan kali ini Madrasah Al Anwar Mengundang Ustadz Muda Penuh Talenta Agus Kyai Abdul Jalil Arif (Masyhurun Bil Gus Daniel Gondrong), Beliau mengawali Dengan Menyebut nama seorang Sahabat yang menjadi menantu Rasulullah yaitu Sayyidina Ali Karromallah Al Wajhah, beliau meneruskan bahwa sayyidina Ali itu diberi gelar yang Mulia, sebab tidak pernah melihat kemaluannya seumur hidup. Beliau melanjutkan bahwasanya sayyidina Ali itu ketika Adzan dikumandangkan, Seluruh badan beliau rasanya Kemecer (Gemetar), rasanipun awak niki mboten sekeco sedanten, ketika ditanya oleh sahabat lain: Lha Niku Obate nopo? Sayyidina Ali Menjawab, Obate ya hanya Memenuhi Panggilan Allah (Sholat). Beliau juga menegaskan bahwa Banyak Siswa-siswi yang tidak yakin dengan dirinya sendiri, Seperti Ujian, Banyak sekal

Tingkatan-tingakatan mufassir Sahabat Nabi Muhammad

Tingkatan-tingkatan Mufassir (Orang yang memberi makna Al Quran) 1. Tafsir pada masa Sahabat (Seseorang yang bertemu dengan nabi, beriman pada nabi dan mati membawa iman) Tafsir yang masyhur pada masa Sahabat ialah Tafsir sepuluh yaitu Khulafaur Rosyidin (Abu Bakar As Shiddiq, Umar Bin Khottob, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Tholib), Abdullah bin mas'ud, Abdullah bin Abbas, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al Asy'ari, dan Abdullah bin Zubeir. Diantara Sahabat Khulafaur Rosyidin Sayyidina Ali bin Abi Tholib yang lebih banyak meriwayatkan, sedangkan riwayat dari Tiga yang lain jarang. Sedangkan Tagsir yang diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud (W. Di Madinah 32 H) lebih banyak dari pada yang diriwayatkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Sedangkan Abdullah bin Abbas (W. di Thoif 68 H) Penerjemah Al Quran, Tintanya Ummat, Gurunya para Mufassir, Beliau Telah Meriwayatkan Tafsir yang jumlahnya tidak bisa dihitung sebab terlalu banyaknya. Sebagaimana Nabi Muhammas SAW tela