Guru SDN Tegalkodo

Tulisan ini Khusus Aku Tulis Untuk Guru Guruku Sejak Lahir sampai sekarang, Sebab, besok hari guru.
Tulisan pertama
Guruku yang Pertama dan Utama tentu saja adalah Orang tuaku ðŸ˜­ Beliau Berdua Merupakan Sumber pengetahuanku mulai aku dikandungan, Bahkan sampai sekarang beliau berperan penting dalam Pendidikanku, dan Suksesku, Beliau Berdua adalah Semangatku dalam menjalani berbagai masalah yang ku hadapi.
Guru yang Kedua adalah Ketika Aku belajar di sekolah TK tepatnya didesaku, Beliau Seorang Perempuan yang tangguh dan sabar mengajari Teman teman dalam membaca, menulis, bahkan melukis, sesekali ibu guru mengajak teman teman dan aku keluar dengan melihatkan kami kebun binatang, dengan sabar dan telaten beliau memberi tahu kami bentuk dan Nama nama hewan disekeliling kami.
Guru yang ke tiga adalah Guru TPQ dan Diniahku Di desa, Namanya Mbak Kah dan Mas Kamari Beliau Berduasangat telaten mengurus kami yang waktu itu sangat kekanak kanakan sekali, sehingga kami suka ramai, tidak patuh, bahkan berkelahi. Namun beliau tetap mendoakan kami dengan sebaik baik Doa.
Ketika Sekolah Dasar (SD) aku dan teman teman kelas 3 SD aku sangat ingat ketika Pak Qosim (Sebagai Guru Agama) Mengajariku Praktik Wudhu, Sholat, Bahkan Beliau sampai Rela Pakaiannya basah karena Aku dan Teman teman tanpa aturan dalam praktek, Namun Tetap saja Aku dan teman teman diajari sampai benar benar sesuai Aturan syariat islam.
Kemudian setelah kami kelas Empat SD, Beliau Pak Wardi Mengajari kami bagaimana caranya menghormati Orang lain, jangan mementingkan diri sendiri. Aku masih ingat sekali ketika kami diberi tugas dan sudah selesai, beliau menyuruh mengumpulkan Tugas didepan untuk beliau nilai. Sedangkan saat beliau menilai, Kita sangat kurang sekali menghormati beliau, kita ramai, dan bersuara tidak jelas. Kemudian buku tugas yang kita tumpuk dilemparkannya keatas, sehingga berterbangan tak karu karuan, akhirnya kita sadar dan Mencari buku kita masing masing kemudian diam untuk menghormati Pak Wardi yang sedang Menilai.
Waktu aku kelas Lima aku punya Guru Namanya Pak kezman dan Bu Yuli, Beliau Tegas dan Cepat Merespon kesalahanku dan teman teman, Ketika Beliau keluar Aku dan Teman teman langsung masuk kelas, Sebab Takut kalau menyakiti Hati Beliau karena kita tidak belajar, (Akhirnya Kita pura pura belajar).
Ketika Aku dan Teman teman kelas Enam SD, Kita Punya Guru Namanya Bapak Jupri, Beliau Tegas, bahkan dinilai sangat keras. aku sangat ingat waktu itu ketika aku dan teman teman bermain main sapu, dan beliau mengetahuinya akhirnya aku dan teman teman dipukul memakai sapu. aku juga pernah bermain main Garuda pancasila ketahuan beliau, Akhirnya Pigora pancasila itu dipukulkan kepalaku, entah apa yang menjadi pertimbangan beliau, namun pada saat itu beliau tidak kelihatan emosi. Mungkin memukulkannya sambil mendoakanku kedepannya supaya lebih baik.
dan masih banyak lagi guruku SD yang membantuku dalam Proses Belajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Travel dokument dan macam macamnya

Bilingualisme dan Dialogsia

Strategi Pembelajaran Mufrodat