Penelitian Tindakan Kelas Hud2

ABSTRAK M. Ali Mashudi, NIMKO:2012.126.02.0208 , “Optimalisasi pemahaman dalam membaca teks berbahasa arab siswa dengan menggunakan Metode qiro’ah di Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Muallimat Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang “ Kata kunci: “Optimalisasi,pemahaman, Metode Membaca Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan karya E. Mulyasa.Dalam buku ini menjelaskan bahwa guru hendaknya memiliki tiga sifat dan karakteristik, yakni kreatif, profesional, dan menyenangkan.Ketiga sifat tersebut dituntut dan diperlukan bagi seseorang guru sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni kebutuhan masyarakat serta perkembangan pandangan dunia terhadap pendidikan . Di MA Mamba’ul Ma’arif bahasa arab merupakan salah satu bahasa asing yang masuk dalam kurikulum pelajaran, oleh karena itu mau tidak mau para siswa harus belajar bahasa arab meskipun kesulitan, maka sebagai guru bahasa arab harus bisa mengajarkan materi bahasa arab dengan menarik sehingga para siswa tidak bosan dalam mengikuti materi pelajaran bahasa arab. Belajar Bahasa Arab dengan menggunakan metode Komunikatif sangat membantu meningkatkan efektivitas siswa untuk belajar Bahasa Arab siswa secara optimal karena dengan metode yang inovatif ini pembelajaran Bahasa Arab yang selama ini cenderung membosankan maka akan terasa menggairahkan, sehingga suasana kelas juga akan terasa lebih menyenangkan. Dalam kesempatan kali ini Penulis lebih menitik beratkan pada metode Qiro’ah dalam meningkatkan pemahaman membaca teks berbahasa arab siswa/I di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, pemahaman membaca teks berbahasa arab merupakan keinginan setiap orang apalagi para siswa/i dikelas XI MA Mamba’ul Ma’arif karena bahasa arab merupakan bahasa yang mulia dimana Sumber Hukum Agama Islam yaitu Al-Quran dan Sunnah memakai bahasa arab, maka dengan bisa memahami dua suber hukum agama islam itu merupakan cita-cita banyak orang. Dari data diatas kami sebagai peneliti merumuskan penelitian ini berdasar pada permasalahan: 1. Bagaimanakah peningkatan siswa/i dalam memahamiTeks berbahasa arab? 2. Bagaimanakah metode membaca/qiro’ah? 3. Apakah dengan metode membaca dapat meningkatkan pemahamanmembaca teks berbahasa arab dikelas XI MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui peningkatan siswa/i dalam membaca Teks berbahasa arab setelah diterapkannya metode membaca. 2. Sejauh mana pengaruh metode membacadalam meningkatkan pemahaman siswa/I membaca Teks berbahasa arab. 3. Mengetahui upaya-upaya yang dapat meningkatkan pemahamansiswa/I dalam membaca membaca Teks berbahasa arab dikelas XI MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran (siklus). Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan, pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah dikelas XI MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang.Data yang diperoleh berupa hasil observasi serta pengalaman langsung. Simpulan dari penelitian ini adalah pemahaman membacaTeks berbahasa arab melalui teknik Qiro’ah dikelas XI MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang berpengaruh pada peningkatan pemahaman membaca Teks Berbahasa arab. DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Abstrak Daftar isi BAB I Pendahuluan A. Latar belakang masalah ……………………………………………… 5 B. Rumusan masalah ……………………………………………………. 7 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 7 D. Manfaat penelitian …………………………………………………… 7 E. Definisi Oprasional Variable ………………………………………… 8 BAB II Kajian Pustaka A. Bahasa Arab …………………………………………………………... 10 B. Metode Qiro’ah ……………………………………………………….. 10 C. Optimalisasi pemahaman ....................................................................... 13 BAB III Pelaksanaan Penelitian A. Subjek Penelitian ……………………………………….......................17 B. Rancangan Penelitian ………………….........................……………...17 C. Instrumen Penelitian………………………….....................………..... 18 D. Prosedur Penelitian ………………………….....................….……..... 19 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 E. Analisis Data ………………………………………………………..... 22 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ……………………………………. 24 Siklus I Siklus II Siklus III BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………………………... 31 B. Saran …………………………………………………………….…..... 31 Daftar Pustaka BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berbicara masalah belajar bahasa sudah tentu sangat luas cakupannya, baik itu tentang membaca, mendengar, mengucapkan, maupun dalam aturan/susunan kalimat/tata bahasanya, apalagi dalam belajar bahasa asing yang bukan merupakan bahasa keseharian, tentu akan lebih rumit. Hal semacam itu wajar, karena bagi pengguna bahasa ibu selain sulit, rumit dan ribet, kadang mempelajari bahasa asing itu bagi mereka bukanlah sesuatu hal yang wajib atau penting dalam kehidupan, sekalipun mereka harus mengerti tentang bahasa asing tersebut paling hanya sekedarnya saja. dilihat dari kenyataan yang ada di Indonesia saat ini tentang bahasa arab misalnya, sudah bukan rahasia umum lagi jika penduduk Indonesia sebagian besar warganya memeluk agama Islam sejak dahulu kala, dimana agama Islam dalam pelaksanaan peribadatan sehari harinya menggunakan bahasa Arab. Jadi seharusnya penduduk Islam Indonesia menguasai bahasa Arab, akan tetapi pada kenyataannya tidak Demikian,Karena bahasa arab bukan bahasa yang diwajibkan untuk dipelajari di Negara Indonesia ini. Sebagaimana ungkapkan yang ditulis oleh Mansur yaitu :“Dalam perjalanan sejarahnya bahasa Arab dipelajari oleh orang Islam hanya dalam rangka tujuan praktis yaitu ibadah-misalnya membaca Al-qur’an-sehingga ketika orang sudah dapat memenuhi target tersebut sudah merasa puas dan sudah tidak lagi merasa butuh untuk mempelajari bahasa Arab. ” Untuk mengatasi stagnasi (keadaan terhenti) dan distorsi (pemutarbalikan suatu fakta) tersebut, dunia pendidikan Indonesia (Departemen Agama) melakukan suatu tindakan sebagai alternatif penyelesaian masalah yaitu memasukkan bahasa Arab ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah yang berbasis Islam menurut tingkatan pendidikan yang sesuai. Hingga saat ini usaha tersebut sudah mulai menampakkan hasil, hal tersebut dapat kita lihat dengan makin banyaknya sekolah yang bernuansa Islam yang mengajarkan bahasa Arab, baik itu di tingkat pertama, menengah, maupun tingkat perguruan tinggi. Akan tetapi, masalah yang muncul kemudian adalah pandangan atau respon siswa yang masih rendah, hal ini disebabkan karena banyak faktor, diantaranya yaitu bahwa adanya image para pelajar kalau bahasa Arab itu susah dan tidak penting, sebagian besar mereka menganggap bahasa Arab kurang diperlukan untuk bekal kehidupan mereka nantinya. Dari sini jelas bahwa tugas para GurubahasaArab, salah satunya adalah menumbuhkan Image bahwa bahasa Arab itu mudah dan berguna, dengan kata lain mereka perlu adanya usaha menumbuhkan minat atau kecenderungan hati siswa terhadap bahasa Arab. Dengan cara yang mungkin bisa dilakukan adalah dari sisi teks bahasa Arab yang menarik. Di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang bahasa arab juga merupakan salah satu bahasa asing yang masuk dalam kurikulum pelajaran, oleh karena itu mau tidak mau para siswa harus belajar bahasa arab meskipun kesulitan, maka sebagai guru bahasa arab harus bisa mengajarkan materi bahasa arab dengan sangat menarik sehingga para siswa tidak bosan dalam mengikuti materi pelajaran bahasa arab. Peneliti memilih metode Qiro’ah/ Membaca karena focus penelitian ini terletak pada kefasihan siswa/I dalam membaca teks berbahasa arab. Metode Qiro’ah ini juga merupakan keterampilan menangkap makna dalam simbol-simbol bunyi tertulis yang terorganisir menurut sistem tertentu atau membaca nyaring bermakna dan memahami berbagai nuansa makna yang dijumpai dalam teks tertulis dengan variasi tujuan komunikasi struktur kalimat dan ciri-ciri bahasanya . Adapun Tujuan dari pembelajaran metode Qira’ah adalah : 1. Mengucapkan bunyi dari makhrajnya serta membedakan bunyi huruf yang mirip. 2. Menghubungkan tanda dengan makna. 3. Memahami apa yang dibaca . 4. Memperhatikan harakat panjang pendek. 5. Berhenti pada tempat yang sesuai. 6. Tidak mengulang-ulang kata pada saat membaca . B. RUMUSAN MASALAH Sejalan dengan latar belakang penelitian ini, maka dapat kami rumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pemahamanmembaca teks berbahasa arab dikelas XI di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang ? 2. Bagaimanakah teknik pengajaran Bahasa Arab pada SiswaKelas XI di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang yang dapat membantu mempermudah dalam memahami Teks Berbahasa Arab ? 3. Apakah dengan metode pengajaran Qiro’ah dapat meningkatkan pemahamanMembacaTeks Bahasa Arab siswa dikelas XI MA Mamba’ul Ma’arif? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah: 4. Mengetahui sejauh mana pemahaman membaca teks berbahasa arab dikelas XI di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang . 5. Mengetahui apakah metode pengajaran Qiro’ah ini berdampak positif ataupun negatif pada Siswa Kelas XI di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang . 6. Mengetahui apa saja yang akan dilakukan agar dapat meningkatkan pemahaman Membaca Teks Berbahasa Arab Siswa Kelas XI di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang. D. MANFAAT PENELITUAN Adapun manfaat penelitian tindakan kelas (PTK)ini, adalah sebagai berikut: 1. Siswa a. Untuk mempermudah siswa dalam memahami teks berbahasa arab. b. Agar anak didik dapat melafadzkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa Arab dengan mahir dan benar. c. Melatih pengucapan anak didik untuk terampil berbahasa Arab. d. Melatih anak didik agar baik ucapannya dan melatih jiwa serta mental yang disiplin. e. Melatih siswa agar terbiasa berbicara bahasa Arab didepan kelas. 2. Guru. f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih bertanya di kelas dengan bahasa Arab. g. Memberikan semangat/dorongan terhadap anak didik supaya memiliki kemampuan dalammemahami teks berbahasa Arab. h. Pengembang Kurikulum. i. Menciptakan suasana belajar yang PAKEMI. 3. Sekolah. j. Mengembangkan kemauan, minat, usaha, dan perhatian siswa melalui berbagai acara yang berhubungan dengan pengajaran bahasa Arab seperti diadakannya lomba debat, pidato bahasa Arab, dan juga puisi bahasa arab di sekolah maupun antar sekolah lain. k. Penerapan metode Qiro’ah pada siswa ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian pendidikan dan sebagai pengalaman para pengajar bahasa dalam menghadapi peserta didik yang sulit membaca teksberbahasa Arab. 4. Khasanah Ilmu Pengetahuan. l. Sebagai eksperimen lanjutan di kelas-kelas bahasa dalam rangka meningkatkan pemerolehan bahasa Arab di Indonesia. F. DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL Penelitian tindakan kelas ini berjudul “Optimalisasi pemahaman dalam membaca teks berbahasa arab siswa dengan menggunakan Metode qiro’ah di Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Muallimat Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang“ Untuk menghindari salah pengertian istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka perlu kiranya penelita memberi penegasan istilah sebagai berikut: Optimalisasi : paling bagus/tinggi; tertinggi; terbagus; paling menguntungkan Pemahaman : pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami Siswa : murid yang ada dalam lingkungan Sekolah, Metode : langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Qiro’ah : melihat dan memahami dari apa yang tertulis dengan melisankan atau didalam hati dan mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. BAB II Kajian Pustaka A. Bahasa Arab Bahasa adalah alat berkomunikasi dalam proses berkomunikasi secara formal dan abstrak . Hal ini sejalan dengan fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi atau alat interaksi yang hanya dimiliki manusia . Berdasarkan penjelasan di atas dapatlah dipahami bahwa setiap orang yang ingin berkomunikasi dengan yang lain haruslah menggunakan bahasa, sebab tanpa bahasa tidak akan terjadi komunikasi atau interaksi antara sesama. Begitu pula dengan bahasa Arab yang selama ini telah digunakan kaum muslimin untuk berkomunikasi. Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling fasih diantara bahasa-bahasa yang lain dan yang paling tinggi gaya bahasanya yaitu sebagai bahasa A-l-Qur’an dan bahasa yang Allah menurunkan wahyunya menggunakan bahasa Arab . Dalam mempelajari bahasa Arab ada beberapa keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik atau bagi orang yang ingin mempelajari dan memahami bahasa Arab seperti diungkapkan oleh Henry Guntur Tarigan dalam mempelajari bahasa asing (Arab) ada empat keterampilan yang hendak dikuasai : 1. Keterampilan menyimak 2. Keterampilan berbicara 3. Keterampilan membaca 4. Keterampilan menulis B. Metode Membaca 1. Pengertian Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dan vital dalam kehidupan umat manusia.Sungguh tepat kiranya, nabi Muhammad sebagai rasul terakhir menerima wahyu yang pertama dari Allah SWT. Adalah perintah untuk “membaca”.(Q.S:96:1) Beberapa ahli mencoba memberi definisi “Membaca”, antara lain : 1. Farris (1993:304) mendefinisikan membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemehaman diperoleh apabila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan. 2. Syafi’i (1999:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual, sedangkan proses psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. 3. Dalam KBBI (2000:62) membaca didefinisikan sebagai melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, yang dibaca secara lisan atau dalam hati. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dirangkum bahwa membaca merupakan proses pemahaman atau penikmatan terhadap teks bacaan dengan memanfaatkan kemampuan melihat (mata) yang dimiliki oleh pembaca, sesuai dengan tujuannya yang dilakukan secara nyaring atau dalam hati. Metode membaca yakni menyajiakan materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topic-topik bacaan, kemudian diikuti siswa anak didik. Tapi, kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung anak didik untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, tentu siswa lain memperhatikan dan mengikutinya . Metode ini lahir dari pemikiran para ahli pengajaran bahasa asing pada awal abad 20. Teori ini dipelopori oleh beberapa pendidik Inggris dan Amerika.West (1926) yang mengajar bahasa inggris di India, berpendapat bahwa belajar membaca secara lancer jauh lebih penting bagi orang-orang India yang belajar bahasa inggris ketimbang berbicara. West menganjurkan suatu penekanan pada memebaca buku hanya karena dia menganggap hal itu sebagai keterampilan yang paling bermanfaat yang harus diperoleh dalam bahasa asing, tetapi juga karena hal itulah yang paling mudah, suatu keterampilan dengan nilai tambah yang paling besar pada siswa pada tahap-tahap awal pembelajaran bahasa. Mendasarkan dirinya pada karya “Teachers’s Word Book”, west menerpa para pembaca dengan sejumlah kosakata terkontrol dan ulangan secara teratur bagi kata-kata baru. Dengan dasar yang sama. Coleman (1929) menarik hikmah dan kesimpulan dari Modern Foreign Language Study yang merupakan satu-satunya bentuk pengajaran bahasa praktis disekolah-sekolah menengah Amerika yang member perhatian besar pada keterampilan membaca . 2. Ciri-Cirinya Biasanya metode ini memulai dengan memberi latihan sebentar memberikan latihan kepada siswa tentang keterampilan bertutur kemudian mendengarkan beberapa kalimat sederhan dan mengucapkan kata-kata serta kalimat hingga siswa mampu menyusun kalimat. a. membacanya dalam teks. b. Setelah itu para siswa membaca teks dengan Qira’at jahriyah (membaca dengan keras) c. Membaca ada 2 macam yaitu membaca intensif dan membaca lepas masing-masing memepunyai tujuan yang berbeda. 3. Kekuatan Segi kekuatan dari metode ini, yakni:  Siswa terlatih memahami bacaan dengan analisis  Siswa meguasai kosa kata dengan baik  Siswa memahami penggunaan tatabahasa  Siswa dalam metode ini, diharapkan mampu menguasai bacaan yang baik dan benar  Siswa mampu dengan menggunakan membaca keras C. Optimalisasi pemahaman dalam membaca teks berbahasa arab dengan menggunakan Metode qiro’ah siswa di Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Muallimat Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang Kegiatan belajar- mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu ; peserta didik , guru (pendidik), tujuan pembelajaran, isi mata pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Begitu juga pada pelajaran Bahasa Arab.Melihat pentingnya metode yang digunakan dalam pengajaran, maka guru (pendidik) harus dapat memilih metode yang cocok dan tentunya dapat membantu meningkatkan kemampuan mata pelajaran yang ada dan dapat membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dimaksud. Dalam pembelajaran untuk pemahaman siswa kelas XI MA Mamba’ul Ma’arif dalam membaca teks berbahasa arab dengan metode membaca ini adalah suatu upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran ini. Karakteristik metode membaca yang menuntut siswa agar mampu membaca dan memahami teks berbahasa arab dengan baik dan benar. Mengingat kekuatan dalam metode ini yakni mampu menguasai bacaan yang baik dan benar, maka harus menggunakan membaca dalam hati agar mendapat hasil yang baik. Dan dengan membaca dalam hati siswa dapat memahamiapa yang dibaca, karena dalam penelitian ini yang di pentingkan adalah tingkat pemahaman siswa dalam membaca teks berbahasa arab. Jadi Metode Qiro’ah merupakan peran yang kompleks, yang bisa dirincikan kepada empat unsur dasar yang dapat dikiaskan, ketika kita hendak menentukan kemampuan siswa dalam Membaca dan memahami suatu teks secara keseluruhan, keempat unsur tersebut adalah: 1. Benarnya pengucapan dan ketelitian 2. Kefasihan dalam membaca atau tingkat ketelitian dalam membaca 3. Kebenaran dalam pengungkapan 4. Kefahaman. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam literature berbahasa inggris, PTK dikenal dengan istilah classroomaction research, yang disingkat CAR. PTK atau CAR menjadi perhatian para ahli pendidikan dunia, seiring dengan perubahan pola pandang masyarakat terhadap tugas pendidik sebagai profesi yang tidak lagi inferior.Para praktisi pendidikan dunia berupaya memosisikan pekerjaan guru sebagai profesi yang sejajar dengan profesi-profesi yang lainnya. Kalau dahulu guru dianggp sebagai semiprofesi, saat ini pekerjaan guru sedang digiring untuk menjadi profesi yang seutuhnya. Secara etimologis , ada tiga istilah yang berhubungan dengan penelitian tindakan kelas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas.Pertama, penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis , empiris , dan terkontrol . Kedua, tindakan adalah sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti yakni guru.Yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja yang dilakukan guru agar mendapatkan hasil yang maksimal.Ketiga, kelas merupakan tempat proses pembelajaran yang berlangsung. Ini berarti PTk dilakukan didalam kelas yang tidak di setting untuk kepentingan penelitian secara khusus, akan tetapi PTK berlangsungdalam keadaan situasi dan kondisi yang real tanpa direkayasa. Mengingat penjelasan diatas, maka PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi di dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dalam cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Tujuan penelitian tindakan kelas atau CAR adalah meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru.WR.Borg, seperti kutipan oleh Suyatno, menyebutkan bahwa tujuan utama PTK adalah pengembangan keterampilan guru berdasarkan persoalan-persolan pembelajaran yang dihadapi duru dikelasnya, dan bukan bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Terdapat tiga peran utama yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yakni peran sebagai perencana program pembelajaran, peran sebagai pengelola pembelajaran dan peran sebagai penilai keberhasilan belajar siswa. PTK, merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab guru khususnya dalam pengelolaan pembelajaran. Maka seorang guru harus mempunyai beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang guru untuk menjamin kualitas pembelajaran , diantaranya: • Kemampuan untuk membuka dan menutup pelajaran • Kemampuan mengembangkan variasi stimulus • Kemampuan bertanya, yakni kemampuan dasar untu mengajak siswa berfikir, mengeluarkan ide dan gagasan yang orisinal melalui bahasa lisan • Kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran melalui bahasa komunikatif dan mudah dimengerti oleh siswa • Kemamapuan gurur untuk memberikan reinforcement, yakni mampu untuk memberikan penguatan terhadap respons siswa • Kemampuan menggunakan berbagai media pembelajaran baik media pembelajaran sederhana maupun media elektronik sesuai dengan perkembangan dan kemajuan alat-alat teknologi. Terdapat beberapa alasan penting mengapa guru harus melakukan PTK, yakni pertama, Terdapat hubungan dengan tugas professional seorang guru dan yang kedua, Berkaitan dengan otonomi guru dalam pengelolaan kelas. Artinya, guru mempunyai tanggung jawab yang penuh untu keberhasilan pembelajaran siswa. PTK dilaksanakan dengan menerapkan berbagai inovasi untuk meningkatkan kelitas dan produktivitas proses pembelajaran. Motivasi inilah yang kemudian menjadi salah satu perbedaan dengan jenis penelitian lainnya. Kalau penelitian lain berangkat dari keingin tahuan peneliti, maka PTK berangkat dari keinginan untuk perbaikan. PTK memiliki beberapa kemanfaatan baik untuk guru, siswa, sekolah, maupun perkembangan teori pendidikan. 1. Manfaat untuk Guru, diantaranya: • PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya • Melalui perbaikan dan peningkatan kinerja, maka akan tumbuh kepuasan dan rasa percaya diri yang dapat dijadikan sebagai modal terus-menerus meningkatkan kemampuan dan kinerjanya • Keberhasilan PTK dapat berpengaruh terhadap guru lain • PTK juga dapat mendorong guru untuk memiliki sikap professional • Guru akan selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Manfaat untuk Siswa • Melalui PTK dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran, karena guru akan mencoba hal-hal yang baru yang tidak seperti biasanya • PTK dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa 3. Manfaat untuk sekolah Yakni manakala guru-guru disuatu sekolah memiliki sikap professional yang tinggi, kreatif, dan inovatif, maka erbuka pula kesempatan bagi sekolah yang bersangkutan untuk maju dan berkembang. 4. Manfaat untuk Perkembangan Teori Pendidikan PTK dapat menjembatani antara teori dan praktik. Teori sebagai hasi proses berfikir deduktif-induktif, penuh dengan pembahasan abstrak yang tidak semua orang dapat memahaminya sehingga sulit untuk dipraktikkan oleh para praktisi dilapangan. Dengan kata lain, teori biasanya hanya dikonsumsi oleh para akademikus yang selalu berusaha untuk menjelaskan keterkaitan antara dua atau lebih variable.PTK yang bersifat kolaboratif antara setiap unsur yang berkepentingan termasuk kolaborasi antara guru dan orang LPTK, memiliki potensi untuk menerjemahkan teori yang bersifat konseptual kedalam hal-hal yang bersifar riil dan praktis. Setting penelitian 1. Tempatpenelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang dimaksud.Penelitian yang dimaksud ini bertempat di Madrasah Aliyah Muallimin Muallimat Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang. 2. Waktupenelitian Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan untuk meneliti (waktu berlangsungnya penelitian). Penelitian ini berlangsung pada tanggal 08 septembers/d. 22Oktober tahun ajaran 2015-2016. A. Subyek penelitian Subyekpenelitian adalah peserta didik yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan terhadap siswi-siswi kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Muallimat Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang tentang pemahaman siswa dalam membaca teks berbahasa arab. B. Rancangan penelitian Menurut pengertian diatas dapat dipahami bahwa penelitian tindakan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang (guru) pada hal-hal yang terjadi pada anak didik di kelas untuk mengetahui,meneliti atau menyelidiki sesuatu yang dimaksud. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) setidaknya memiliki karakteristik : 1. peningkatan kualitas proses dan hasil belajar 2. masalah yang dikaji dalam PTK adalah masalah yang bersifat praktis 3. fokus utama penelitian adalah proses pembelajaran 4. tanggung jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru sebagai praktisi 5. PTK dilaksakan sesuai dengan program pembelajaran yang sedang berlangsung Tujuan penelitian tindakan kelas atau CAR adalah meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru.WR.Borg, seperti kutipan oleh Suyatno, menyebutkan bahwa tujuan utama PTK adalah pengembangan keterampilan guru berdasarkan persoalan-persolan pembelajaran yang dihadapi duru dikelasnya, dan bukan bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Secara rinci tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah: • Memperbaiki dan meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pembelajaran . • Membantu guru atau dosen, serta tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah dalam pembelajaran. • Mencari jawaban secara ilmiah (empiris, rasional, sistematis) mengapa masalah itu dapat dipecahkan melalui tindakan. • meningkatkan profesional tenaga pendidik. • menumbuhkan dunia akademik di lingkungan sekolah. Dalam Penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berperan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, jadi guru meneliti langsung. Dalam kegiatan ini guru meneliti dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, tindakan, observasi, dan refleksi.Peneliti melakukan persiapan awal meliputi kegiatan: mengadakan kontak awal dan kesepakatan dengan responden, guna membangun mempertahankan kepercayaan, serta memilih informasi. Kemudian langkah-langkah prosedur kerja yang dipergunakan menggunakan tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : perencanaan, implementasi, observasi, evaluasi dan refleksi. C. Instrument penelitian 1. Sumber data Pengumpulan data merupakan hal yang esensial dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penumpulan data merupakan pekerjaan penelitian yang tidak dapat dihindari dalam kegiatan penelitian. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) peneliti dapat menggunakan berbagai sumber data, seperti: Dokument, Buku harian, Hasil observasi parisipan, Hasil wawancara, pengumpulan dokument dengan melakukan penelaahan terhadap berbagai refrensi yang relevan dengan penelitian, Tes atau ujian. 2. Teknik Pengumpulan data Pengumpulan data dapat dilakukan oleh peniliti dengan menggunakan beberapa teknik Pengumpulan data. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) teknik pengumpulan data yang populer adalah; 1) Observasi Teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-ha yang akan diamati atau ditekiti 2) Wawancara Merupakan teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu 3) Catatan Harian Merupakan instrument untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. 4) Tes Bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengoptimalisasikan pemahaman siswa dalam membaca teks berbahasa arab dengan metode qiro’ah. D. Prosedur Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara prosedurnya adalah dilakukan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen dan lainnya) bekerja sama . Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai pendekatan ilmiah dalam mengemukakan kebenaran, menjawab, dan memecahkan permasalahan memiliki langkah-langkah tertentu. Adapun langkah-langkah penelitian secara umum (pada umumnya) adalah: 1. Mengidentifikasikan masalah, 2. Merumuskan masalah, 3. Menganilisis masalah, 4. Melakukan hipotitis tindakan, 5. Membuat rencana tindakan dan pemantauan, 6. Melaksanakan tindakan dan pemantauan atau mengamati, 7. Menafsirkan dan mengolah data, 8. Melaporkan hasil. Siklus Penelitian 1. Siklus Kecil ( 1 ) • perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari; a. Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) materi kosa kata b. Menetapkan materi bahan ajar dan menyusun sekenario pembalajaran c. Menyusun alat evaluasi berupa tes untuk mengetahui respon dan hasil tentang pemahaman siswa dalam membaca teks berbahasa arab. • pelaksanaan(Actuating). Deskipripsi tindakan yang dilakukan sesuai dengan judul PTK ini adalah Optimalisasi pemahaman dalam membaca teks berbahasa arab dengan menggunakan Metode qiro’ah siswa di Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Muallimat Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombangdimana sekenario kerja tindakan meliputi; a. Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa belajar dan memahami bahasa arab itu mudah. b. Terlebih dahulu Guru membaca keras dan memberi contoh bagaimana memahami teks berbahasa arab dengan membaca, setelah itu murid-murid membaca dan memahami teks bersama-sama dengan membaca dalam hati. c. Guru menguji satu-persatu dari siswa untuk membaca dan memahami apa yang di baca. • pengamatan (Evaluating) Observasi dilakukan oleh observer (guru).Observasi dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Variabel yang diobservasi tentang; a. Perhatian siswa MA Mamba’ul Ma’arif kelas XI, pada pemahaman membaca sebagai pendukung kelancaran membaca dan pemahaman siswa pada teks berbahasa arab dengan baik dan benar b. Pemahaman swa MA Mamba’ul Ma’arif kelas XI terhadap tujuan dan manfaat pengajaran bahasa arab yang disajikan. c. Persepsi terhadap materi pengajaran bahasa arab dengan metode membaca dikelas. d. Kesulitan belajar dan hambatan swa MA Mamba’ul Ma’arif kelas XI dalam mencapai tujuan pembelajaran bahasa arab dalammemahami teks berbahasa arab. • Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya. 2. Siklus kecil (2) • Perencanaan (planning) Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. • Pelaksanaan (actuating) Peneliti melaksanakan pembelajaran makhorijul huruf dengan metode membaca, sekaligus teknik penyampaiannya menggunakan metode langsung berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. • Pengamatan (evaluating) Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktifitas pembelajaran • Refleksi (reflecting) Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pada siklus kedua dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tindakan dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. 3. Siklus kecil (3) • Perencanaan (planning) Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua. • Pelaksanaan (actuating) Peneliti melaksanakan pembelajaran makhorijul huruf metode membaca, sekaligus teknik penyampaiannya menggunakan metode langsung berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua, dengan lebih banyak pada membaca individu yang telah diajarkan. • Pengamatan (evaluating) Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktifitas pembelajaran pada siklus tiga ini. • Refleksi (reflecting) Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pada siklus ketiga dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tindakan dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. E. Analisis Data kualitatif. Hal ini berdasarkan pendapat Rofiuddin (1998;36), ia menyatakan bahwa analisis data kualitatif dapat bersifat linier (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Berdasarkan pendapat itu, analisis data dilakukan selama proses pembelajaran. Sesuai dengan tindakan pada siklus I; belum memberikan hasil yang berarti, karena swa MA Mamba’ul Ma’arif kelas XI, cara membacanya masih kurang baik dan pemahamannya pun masih kurang maksimal. Pada siklus II, terjadi peningkatan pada siswa setelah pembaharuan pembelajaran bahasa arab dengan metode membaca dalam hati. Penyimpulan hasil penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan cara menafsirkan makna suatu fenomena yang terjadi selama tindakan berlangsung, dan sesuai dengan hasil angket yang 95% dari responden ( 30 siswa swa MA Mamba’ul Ma’arif kelas XI) menyatakan adanya kemudahan dalam membaca dan memahami teks berbahasa arab dengan baik dan benar.setelah adanya metodemembaca dengan membaca dalam hati. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN a. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian siklus I dilaksanakan pada tanggal 8-23 oktober 2015. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab metode penelitian, penelitian pada siklus I dibagi dalam 4 (empat) kegiatan yaitu: 1). Perencanaan 2). Implementasi tindakan 3).Observasi dan evaluasi, dan 4).Analisis dan refleksi. 1. Perencanaan Tindakan Siklus I Tahap perencanaan tindakan pada siklus I meliputi kegiatan yang terdiri dari: • Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) materi kosa kata tentang macam- macam pekerjaan. • Menetapkan materi bahan ajar siklus I dan menyusun sekenario pembalajaran • Menyusun alat evaluasi berupa tes untuk mengetahui respon dan hasil tentang pemahaman siswa dalam membaca teks berbahasa arab. • Membaca individu, guna melihat perkembangan siswa dalam membaca dan memahami teks berbahasa arab. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I • Guru menyiapkan materi bacaan yang akan disampaikan • Guru menambahkan pemahaman kepada siswa yang sesuai dengan target yang dicapai • Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin disampaikan • Para siswa membaca Individu, karena dapat melihat perkembangan dalam bacaan dan pemahaman. • Guru menutup pembelajaran dengan memberi motivasi kepada siswa. 3. Hasil observasi dan Evaluasi Siklus I Kegitan observasi dilakukan oleh guru, dan variable yang diamati adalah: • Pemahaman siswa dalam membaca teks berbahasa arab • Perhatian siswa pada pembelajaran yang sudah diajarkan • Pemahaman siswa terhadap tujuan dan manfaat pengajaran memahami teks berbahasa arab. 4. Refleksi Mendiskusikan hasil pengamatan dan wawancara.Berdasarkan hasil pengamatan siklus I yang belum menunjukan perkembangan, maka guru mengadakan perencanaan perbaikan guna perbaikan pelaksanan siklus II. b. Hasil Penelitian Siklus II Penelitian Siklus II dilaksanakan pada tanggal 02-15oktober 2015, sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab metode penelitian, sama seperti penelitian pada siklus I, penelitian pada siklus II dibagi dalam 4 (empat) kegiatan yaitu: 1). Perencanaan 2). Implementasi tindakan 3).Observasi dan evaluasi, dan 4).Analisis dan refleksi.Sebagai dasar dari kegiatan tersebut adalah hasil observasi- evaluasi dan refleksi yang telah dilakukan pada penelitian tindakan siklus I. 1. Perencanaan Tindakan Siklus II Tahap perencanaan tindakan pada siklus II meliputi kegiatan yang terdiri dari: • Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) materi makhorijul huruf • Menetapkan materi bahan ajar siklus II dan menyusun sekenario pembalajaran • Menyusun alat evaluasi berupa ujian tes-1 untuk mengetahui respon dan hasil unjuk kerja atau hasil belajar siswa MA Mamba’ul Ma’arif kelas XI pada pengajaran bahasa arab pada siklus II • Dan meningkat pada pemahaman dalam membaca teks berbahasa arab, mulai dari siswa bisa membaca cepat. • Tes berupa ujian lisan, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa kelas XI, dalam memahami teks berbahasa arab. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II • Guru menyiapkan skanario yang akan ditampilkan • Guru menambah materi apabila murid sudah mencapai target yang diinginkan, sesuai dengan tema. • Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi materi siklus II yang ingin disampaikan • Masing- masing siswa disuruh maju dan membaca dan memahami teks secara individu, gurupun menyimak. • Guru membaca yang benar dan murid-murid menirukan secara serempak. • Guru menutup pembelajaran dengan memberi motivasi kepada siswa. 3. Hasil observasi dan Evaluasi Siklus II Kegitan observasi dilakukan oleh guru, dan variable yang diamati adalah: • Pemahaman siswa dalam membaca teks berbahasa arab siklus II • Perhatian siswa pada pembelajaran bahasa arab siklus II • Pemahaman siswa terhadap tujuan dan manfaat pengajaran bahasa arab siklus II • Persepsi terhadap materi pengajaran dengan metode membaca dalam hati dikelas 4. Refleksi Mendiskusikan hasil pengamatan dan wawancara. Berdasarkan hasil pengamatan siklus II telah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam memahami teks berbahasa arab, berdasarkan analisis hasil oleh data yang diperoleh, nampak bahwa hasil pemahaman membaca teks berbahasa arab siswa setelah penerapan metode membaca pada siklus II meningkat. c. Hasil Penelitian Siklus III Penelitian Siklus III dilaksanakan pada tanggal 16-22 oktober 2015, sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab metode penelitian, sama seperti penelitian pada siklus I dan II, penelitian pada siklus III dibagi dalam 4 (empat) kegiatan yaitu: 1). Perencanaan 2). Implementasi tindakan 3).Observasi dan evaluasi, dan 4).Analisis dan refleksi.Sebagai dasar dari kegiatan tersebut adalah hasil observasi- evaluasi dan refleksi yang telah dilakukan pada penelitian tindakan siklus I. 1. Perencanaan Tindakan Siklus III Tahap perencanaan tindakan pada siklus III meliputi kegiatan yang terdiri dari: • Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) materi pemahaman membaca tek berbahasa arab • Menetapkan materi bahan ajar siklus III dan menyusun sekenario pembalajaran • Menyusun alat evaluasi berupa naskah tes-3 untuk mengetahui respon dan hasil unjuk kerja atau hasil belajar siswa siswa dalam membaca • Tes berupa ujian lisan, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa kelas XI MA Mamba’ul Ma’arif, dalam memahami teks. • Siswa disuruh membaca dalam hati beserta memahami teks. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus III • Guru menyusun atau menyiapkan skanario yang akan ditampilkan • Guru memberikan materi tambahan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan • Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi materi siklus III yang ingin disampaikan. • Guru menyuruh murid membaca sendiri-sendiri dan memahaminya, kemudian di presentasikan kepada guru. • Guru menutup pembelajaran dengan memberi motivasi kepada siswa. 3. Hasil observasi dan Evaluasi Siklus III Kegitan observasi dilakukan oleh guru, dan variable yang diamati adalah: • Pemahaman siswa dalam membaca teks berbahasa arab siklus II • Perhatian siswa pada pembelajaran bahasa arab siklus II • Pemahaman siswa terhadap tujuan dan manfaat pengajaran bahasa arab siklus II • Persepsi terhadap materi pengajaran dengan metode membaca dikelas 4. Refleksi Mendiskusikan hasil pengamatan dan wawancara. Berdasarkan hasil pengamatan siklus III telah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam memahami teks berbahasa arab, berdasarkan analisis hasil oleh data yang diperoleh, nampak bahwa hasil pemahaman membaca teks berbahasa arab siswa setelah penerapan metode membaca pada siklus III meningkat. Dari indikator diatas maka, Hipotesis Tindakan yang diajukan dalam PTK ini yaitu jika metode membaca diterapkan pada pembelajaran bahasa arab, maka pemahaman membaca teks berbahasa arab siswa MA Mamba’ul Ma’arif dapat meningkat. B. PEMBAHASAN Hasil penelitian tindakan dengan menggunakan pola 2 (dua) siklus, ternyata dapat menguji hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini. Berdasarkan kerangka teoritik yang disajikan pada Bab II di muka, dalam penelitian ini diajukan hipotesis tindakan yaitu : “jika metode membaca dapat mengoptimalisasi pemahaman siswa dalam membaca teks berbahasa arab di Kelas XI MA dikatakan sangat membantu dan memudahkan dalam proses tersebut. Terbukti dari data hasil angket yang terlampir. No. Nama Yang di Observasi 1 2 3 4 5 1 A. KAMIL SYIHABUL MILLAH 1 1 1 2 1 2 A. SYAIFUDDIN 2 2 3 3 3 3 HABIB ABDUL MALIK 1 2 1 3 2 4 MUHAMMAD ABDUL KHAMID 2 3 1 3 2 5 M. AGHNI ULUMI RIZKI 2 1 1 3 2 6 MOHAMAD AGUS 1 3 1 3 2 7 M. HANIF MUSLIH 2 3 1 3 2 8 M. LUQMAN AL-HAKIM 2 2 1 1 3 9 MIFTAHUL HUDA 1 3 1 2 3 10 INKA PURWANTI 1 3 1 1 3 11 KHOLILIATUL JANNAH 1 2 1 3 3 12 MITA WAHYU PANGESTU 2 2 3 1 2 13 SAPNA ALFIANA 1 1 1 2 1 14 AFIAN MUBAROK 1 3 1 3 3 15 AZHAR FIRDAUSI 1 2 3 4 5 16 DIKI NOVA ILMI 1 1 1 2 1 17 FERDIAN EFENDY 2 2 3 3 3 18 IQBALLUDIN AL AFGHONI 1 2 1 3 2 19 LUTHFI HAMDANI 2 3 1 3 2 20 MUHAMMAD JALU BAGAS P. 2 1 1 3 2 21 M. KHOIRUL ANAM (S) 1 3 1 3 2 22 M. KHOIRUL ANAM (J) 2 3 1 3 2 23 M. MAHDI ALI ZAENAL A. 2 2 1 1 3 24 M. RUDI CAHYONO 1 3 1 2 3 25 NUR ASHHAB ALFIAN FIKRI 1 3 1 1 3 26 RAHMAD HIDAYAT 1 2 1 3 3 27 RIYAN ADI PRAYOGA 2 2 3 1 2 28 AYU PUSPITA SARI 1 1 1 2 1 29 MAR'ATUN NADIFAH 1 3 1 3 3 30 MUFFARIHATUL HASAN 2 2 2 1 3 KETERANGAN: 1. Termotifasi menuntut ilmu ;1. Diri sendiri 2. Orang tua 2. Belajar Bahasa arabitu ? ; 1. Mudah 2. Sulit 3. Kadang sulit 3. Metode membaca mendukung belajar memahami bahasa arab ; 1. Ya 2. Tidak 3. Biasa saja 4. Dalam dua bulan ini, bagaimana kemampuan memahamimu dmembaca teks berbahasa arab ? ; 1. Lancar 2. Kurang lancar 3. Biasa 5. Bagaimana pendapatmu tentang metode qiro’ah ? 1. Bagus 2. Kurang bagus 3. Biasa saja KESIMPULAN : 1. Termotifasi menuntut ilmu karena dirinya sendiriri = 75% 2. belajar Bahasa arab itu mudah = 50% 3. Metode membaca itu sangat mendukung belajar Bahasa arab = 99% 4. Dalam dua bulan ini, membaca bahasa arab tersebut anak-anak sudah menguasai = 75% 5. Pendapat tentang metode qiro’ah bagus = 80% BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yaitu Optimalisasi pemahaman dalam membaca teks berbahasa arab dengan menggunakan Metode qiro’ah siswa di Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Muallimat Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombangsebagai berikut : 1. Penerapan metode membaca dapat menigkatkan pemahaman siswa dalam beajar bahasa arab. 2. Pada siklus I, ketuntasan belajar siswa dan hasil belajar belum tercapai yakni pemahaman siswa mencapai 50% siswa yang dapat memenuhi kategori tuntas. Dan pada siklus ke II dapat dilihat adanya peningkatan,untuk yang 25% masuk kategori cukup tuntas sedang yang 75% mencapai (masuk) kategori. 3. Metode membaca dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar bahasa arab di kelas XI MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang. B. SARAN Semua metode itu mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing begitu juga dengan metode qiro’ah pasti banyak kelemahannya dari pada kelebihannya maka dari itu kami peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca supaya bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kami. DAFTAR PUSTAKA E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Mansur, Al-‘arabiyah Jurnal Pendidikan Bahasa Arab vol.1, nomor 1(Yogyakarta:Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2004), Suja’i,Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab, (Semarang:Walisongo Press,2008), A Partanto, Pius, dan Al Barry, M. Dahlan, Kamus Ilmiah Populer,SURABAYA;ARLOKA, 2001, Prof. DR. H. Ramayulis, Ilmu pendidikan islam (Jakarta, Kalam mulia : 2011) Izzan, Achmad, H.,Drs.,M.Ag, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, BANDUNG:Humaniora, 2009, Suyatno.Pengajaran bahasa arab media dan metode-metodenya. (Yogyakarta: Teras. 2009). Pedoman Pelaksanaan Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Madrasah Aliyah, (Jakarta: TP, 2000). Drs, H. Ahmad Izzan, M.Ag, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, BANDUNG:HUMANIORA, 2009, H. M. Abdul Hamid, M.A, H. Uril Baharuddin, M.A, Bisri Musthofa, M.A, Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan Media, MALANG:UIN MALANG PRESS, 2008, Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, MALANG:MISYKAT, 2005, Dr. Abdul Aziez Abdul Majid op.cit. Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M. PD, Penelitian Tindakan Kelas, JAKARTA:KENCANA, 2010, Prof. Dr. H. Mahmud, M. Si, Metode Penelitian Pendidikan, BANDUNG:PUSTAKA SETIA, 2011, .Dr. Iskandar, M.Pd. Penelitian Tindakan Kelas (Cipayung- ciputat: Gaunng Persada (GP): 2009), Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas(Bandung,YRAMA WIDYA;2009),

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Travel dokument dan macam macamnya

Bilingualisme dan Dialogsia

Strategi Pembelajaran Mufrodat