Laporan PPL di MA Mamba'ul Ma'arif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan PPL Guru mempunyai peranan yang sangat penting di dunia pendidikan, baik pendidikan yang bersifat formal maupun yang bersifat non formal. Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan langkah awal bagi seorang calon guru untuk mengembangkan kemampuannya yang di peroleh selama duduk di bangku perkuliahan. Kemampuan mengajar merupakan salah satu kemampuan yang mutlak di miliki oleh seorang guru. Segenap kemampuan yang dimiliki hendaknya di serahkan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Kemampuan tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengevaluasiaan kegiatan mengajar. Jurusan Tarbiyah sebagai jurusan yang memproduksi sarjana pendidikan muslim, berusaha untuk mempersiapkan para mahasiswa agar menjadi tenaga profesional keguruan di masa yang akan mendatang. Keprofesionalan seorang guru menurut undang-undang Guru dan Dosen Nomer 14 Tahun 2005 meliputi keahlian, kemahiran kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Oleh karena itu, maka diadakanlah suatu kegiatan yang melibatkan mahasiswa secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dan kegiatan administrasi pengajaran. Kegiatan itu di namakan praktek pangalaman lapangan ( PPL ) 2. PPL 2 merupakan kelanjutan dari PPL 1 yang sebelumnya telah dilaksanakan dimicro teaching. Dalam PPL 2, mahasiswa melaksanakan praktek mengajar dengan bimbingan guru pamong. Selain itu juga mendapat kesempatan untuk mempelajari tentang administrasi pengajaran guru, mengetahui berbagai macam kondisi siswa serta belajar berinteraksi social dengan seluruh guru dan karyawan disekolah tempat diadakanya PPL 2 ini. Kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalamanya dalam menghadapi siswa dikelas benar-benar dilatih. Seperti halnya Perguruan Tinggi yang lainnya, Institut Agama Islam Bani Fatah (IAIBAFA) juga melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pada mahasiswa-mahasiswi dan menerjunkan langsung ke instansi-instansi yang ditetapkan oleh akademik, dengan tujuan agar mahasiswa yang disiapkan sebagai seorang guru mampu mengantongi kualitas dan bekal mengajar secara teoritis maupun praktis. B. Pengertian Dan Tujuan Pelaksanaan PPL Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan kurikulum yang dilaksanakan oleh setiap calon guru dan tenaga pendidik, kegiatan ini meliputi latihan mengajar, penyusunan perangkat pembelajaran sampai pada penilaian hasil belajar ataupun pendidikan di luar mengajar secara terbimbing dan terpadu. Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu: 1. Tujuan Umum PPL dapat direncanakan dan diprogramkan dengan maksud untuk menghasilkan pribadi calon guru yang memiliki seperangkat pengetahuan, ketrampilan, nilai, serta pola tingkah laku yang sesuai dan diperlukan bagi profesi keguruan yang trampil mengajar dan memahami keseluruhan sistem dan permasalahan pendidikan. 2. Tujuan Khusus a. Untuk memperoleh pengalaman serta penghayatan secara langsung dalam proses kegiatan sebagai guru. b. Sebagai praktikan diharapkan mampu mengembangkan kreatifitas dan beradaptasi dengan kegiatan praktek kependidikan. c. Untuk mengetahui situasi dan kondisi sekolah dari segi fisik maupun non fisik, serta mengenai organisasi dan struktur sekolah. d. Untuk berperan serta secara langsung dalam lingkungan sekolah dan melakukan kegiatan belajar mengajar. e. Untuk menambah pengalaman dan bekal dalam menciptakan proses belajar mengajar bagi mahasiswa PPL. f. Memberikan landasan pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar, khususnya ketika melaksanakan praktek mengajar. g. Dapat memanfaatkan situasi fisik mental dan sosial dalam membimbing peserta didik, serta secara langsung dapat mempraktekan teori kependidikan dari hasil perkuliahan, khususnya mata kuliah micro teaching. h. Mampu menguasai praktek mengajar dan memodifikasi, memperbaiki penampilan mengajar sesuai dengan saran serta bimbingan dari Dosen pembimbing, Guru pamong dan Kepala sekolah yang bersangkutan. i. Agar mahasiswa sebagai calon guru dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya, baik sebagai penyelenggara pendidikan, maupun melaksanakan kegiatan proses belajar-mengajar khususnya mata pelajaran agama Islam. j. Untuk pengenalan bagi mahasiswa calon guru agar benar-benar memahami hakekat guru itu sendiri, agar dalam melaksanakan tugasnya nanti dapat memiliki kemampuan yang dapat diharapkan sebagai seorang pendidik yang berkualifikasi, memiliki pengetahuan serta mempunyai wawasan yang luas dalam bidangnya. Dengan adanya Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), keguruan akan rnemberikan pengalaman kepada calon guru (praktikan) langsung dalam mengajar, membina peserta didik, di mana nantinya akan bermanfaat bagi calon guru setelah menyelesaikan studi dan tidak merasa kaku lagi sebagai guru yang sudah siap pengetahuan, sikap dan keterampilan professional. C. Kegunaan Pelaksanaan PPL Disamping hal tersebut PPL ini mempunyai manfaat atau kegunaan sebagai berikut : a. Sebagai arah bagi penulis untuk memperbaiki dan mengoreksi diri demi kebaikan di masa depan. b. Dapat memperluas wawasan penulis dalam proses belajar mengajar. c. Dapat mengaplikasikan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi pada situasi yang sebenarnya. d. Mengenal lingkungan fisik administrative, akademik, dan social sekolah. e. Sebagai bahan pertimbangan Sekolah mitra dan UPT PPL untuk kebaikan kegiatan PPL yang akan datang. D. Bidang Kegiatan, Program Kerja Dan Kegiatan Inti 1. Bidang kegiatan a. Didalam kelas 1) Waktu, tempat, bahan dan buku sumber yang diberikan oleh Guru pamong. 2) Menyerahkan program Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) kepada guru pamong. b. Diluar kelas. 1) Memberikan bimbingan serta arahan kepada peserta didik ketika mengalami kesulitan dalam belajar. 2) Memimbing kelompok dalam pengembangan bakat peserta didik. 3) Melaksanakan piket sekolah. 2. Program Kerja a. Orientasi praktek keguruan Kegiatan orientasi praktek keguruan dimaksudkan agar mahasiswa memahami hak dan kewajiban sebagai praktikan, memahami praktek-praktek teknis metodologis dan etis kegiatan praktikum dan mengetahui informasi yang berkaitan dengan perkembangan mutakhir dalam bidang pengajaran, persekolahan dan pendidikan. 1) Pokok Bahasan Pengarahan kapita selekta ilmu keguruan teoritik kedalam penerapan praktis dalam situasi persekolahan. 2) Sub Pokok bahasan a) Instructional Planning (perencanaan pengajaran) b) Active Teaching c) School classroom management planning d) Metodologi e) Pemberian nilai. b. Observasi Kegiatan observasi dimaksudkan agar praktikan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas profesionalnya, khususnya yang berlaku ditempat praktikan melaksanakan tugas. Oleh karena itu, beberapa hal berikut dipelajari dan dipahami dengan baik oleh praktikan selama observasi : 1) Sejarah dan struktur organisasi sekolah Dewan Sekolah, dan OSIS, BP, organisasi lainnya yang terdapat dilokasi PPL. 2) Kepengurusan yayasan. 3) Administrasi sekolah dan kelas. 4) Kurikulum yang meliputi :  Kegiatan intrakurikuler yang terdiri dari : program tahunan, program semester, perangkat pengajaran yang berlaku disekolah tersebut.  Kegiatan ekstrakurikuler, seperti : kesenian, olah raga, pramuka, keagamaan dan lain-lain.  Pengembangan kurikulum Muatan Lokal. 5) Bimbingan dan penyuluhan yang meliputi : program kerja, pengalaman mengenai kursus, kontribusi BP terhadap penegakan disiplin dan budaya sekolah yang tertib dan prestatif, respon guru dan siswa terhadap keberadaan BP dan lain-lain. 6) Perpustakaan yang meliputi : jenis buku, jumlah buku, tata tertib, peminjaman, kepengurusan dan lain. 7) Sarana sekolah seperti : gedung, jumlah ruang kelas, alat dan media pendidikan, tempat ibadah, ruang kepala, ruang TU, ruang guru dan lain-lain. 8) Tenaga pendidikan : jenis, jumlah, jumlah kelamin, kualifikasi dan rasio jumlah guru dengan siswa. 9) Kesiswaan yang meliputi : jumlah, jenis kelamin, latar belakang sosial ekonomi, agama, dan prestasi akademik yang pernah diperoleh. 10) Lingkungan dan tradisi belajar : keagamaan, interaksi guru dan murid, tata tertib sekolah, dan lain-lain. Secara teori pelaksanaan observasi dilaksanakan mulai tanggal 8 september sampai dengan tanggal 23 oktober 2015 tetapi secara teknis observasi berlangsung hingga kegiatan PPL berakhir. c. Pelaksanaan praktek keguruan Pada kesempatan kali ini para calon sarjana Institute Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Tambakberas Jombang diharapkan mampu melaksanakan kegiatan guru yang profesional. d. Evaluasi praktek keguruan Ruang lingkup evaluasi praktek keguruan adalah : 1) Evaluator a) Dosen Pembimbing Lapangan b) Guru Pamong atau koordinator guru pamong. 2) Tahap-tahap penilaian. a) Evaluasi pra latihan, meliputi :  Konsultasi  Bimbingan b) Evaluasi selama pelaksanaan latihan, meliputi :  Kegiatan observasi.  KBM.  Kegiatan yang berhubungan dengan administrasi sekolah. c) Evaluasi akhir, meliputi :  Adanya program latihan.  Adanya keselarasan program dengan tujuan latihan.  Adanya hasil latihan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. 3. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan agenda utama dalam PPL. Pada kegiatan inilah praktikan akan melakukan kegiatan nyata, baik menyangkut unsur objek, waktu, tempat dan situasi. Kegiatan inti dimaksudkan sebagai wahana untuk melihat kemampuan profesional praktikan secara otentik, objektif dan komprehensif sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Melalui kegiatan inti pula akan dilihat tingkat kelayakan dan kemampuan praktikan dalam mengajar. Kegiatan inti bagi praktikan keguruan dilaksanakan minimal 8 kali tatap muka terjadwal, dalam kelas dan jam yang berbeda. Kewajiban melakukan tugas terjadwal tersebut harus terselesaian pada tanggal 23 Oktober 2015. Kegiatan inti meliputi tiga kegiatan penting yaitu : perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Seluruh praktikan harus menghasilkan bukti fisik dari setiap kegiatan tersebut ditandasahkan oleh guru pamong masing-masing, kemudian dijadikan sebagai bahan penyusunan laporan PPL. E. Tehnik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data untuk laporan observasi ini, kami menggunakan metode sebagai berikut: 1. Observasi Langsung, yaitu pengamatan langsung di lapangan dengan memperhatikan dan meneliti semua objek yang dijadikan bahan observasi. 2. Wawancara, yaitu bertanya kepada orang-orang yang mengetahui tentang hal-hal atau informasi yang dibutuhkan. F. Susunan Personalia dan Pembagian Mata Pelajaran PPL 1. Susunan Personalia Susunan anggota PPL di MA Mambaul Ma’arif Denayar Jombang adalah seluruh anggota PPL adalah mahasiswa-mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Institut Agama Islam Bani Fatah (IAIBAFA) dengan nama-nama sebagai berikut : NO KET NAMA NIMKO 1 Ketua M. Ali Mashudi 2012.126.02.0208 2 Wakil Ketua Siti Nur Hidayatin 2012.126.02.0225 3 Sekretaris Eko Purnomo 2012.126.02.0200 4 Wakil Sekretaris Alfiatus Sa’diyah 2013.126.02.0273 5 Bendahara Khodamatul Maya A. 2013.126.02.0295 6 Wakil Bendahara Mochammad Syakur 2012.126.02.0211 7 8 9 10 11 Anggota Nuzila Fikrun Nisa’ M. Taqiyuddin Alawi Alfiyatus Sholehah Azmatul Husnia M. Fadli Munir 2012.126.02.0221 2012.126.02.0213 2013.126.02.0274 2012.126.02.0196 2012.126.02.0209 2. Pembagian Mata Pelajaran : KELAS X 1. Hadist (bulughul Marom) ← Mochammad Syakur 2. Akhlaq (Washoya) ← Nuzila Fikrun Nisa 3. Nahwu (Jurumiyah) ← Siti Nur Hidayatin 4. Fiqh (sullamut Taufiq) ← ‘Azmatul Husniyah 5. Tajwid (Jazariyah) ← Alfiatus Sa’diyah 6. B. Arab ← Alfiatus Sa’diyah KELAS XI 7. Hadist (Bulughul Marom) ← M. Fadli Munir 8. Akhlaq (Ta’limul Muta’alim) ← Alfiyatus Sholehah 9. Fiqh (Fathul Qorib) ← Khodamatul Maya Agustin 10. B. Arab ← M. Ali Mashudi KELAS XII 11. Hadist (Bulughul Marom) ← M. Taqiyudin Alawi 12. B. Arab ← Eko Purnomo BAB II MONOGRAFI SEKOLAH A. Latar belakang MA Mamba’ul Ma’arif 1. Profil Madrasah a. Identitas Madrasah 1. Nama Sekolah : MA MAMBA`UL MA`ARIF DENANYAR JOMBANG 2. NSM / NPSN : 131235170053 / 20579970 3. Status Madrasah : Terakreditasi B 4. Tahun Didirikan : 2000 5. Alamat Sekolah : Jln. KH. Bisri Syansuri No. 77 Denanyar Jombang 6. Nama Yayasan : Mamba’ul Ma’arif 7. Alamat Yayasan : Jln. KH. Bisri Syansuri No.77 Denanyar Jombang b. Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan dasar adalah untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2. Visi dan Misi Madrasah a. Visi Madrasah Sebagai lembaga pendidikan Islam di lingkungan Pondok Pesantren, MA Mamba`ul Ma`arif Denanyar Jombang perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid, Lembaga pengguna Lulusan Madrasah serta Masyarakat dalam merumuskan visinya. MA Mamba`ul Ma`arif Denanyar Jombang diharapkan juga merespon perkembangan jaman dan tantangan masa depan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi di era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Adapun MA Mamba`ul Ma`arif Denanyar Jombang ingin mewujudkan harapan dan respon visinya sebagai berikut : “ Terwujunya insan yang beriman, berilmu, beramal serta luhur budi pekertinya ”  Indikator Visi: 1. Unggul dan berprestasi dalam keimanan dan ketaqwaan 2. Unggul dan berprestasi dalam berprilaku akhlaqul karimah dalam pikiran, sikap, dan perbuatan sehari-hari 3. Unggul dan berprestasi dalam penguasaan ilmu pengetahuan Umum dan Agama b. Misi Madrasah Untuk mewujudkan visi diatas, MA Mamba`ul Ma`arif Denanyar Jombang melakukan misi sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan Proses pembelajaran yang berorientasi pada penguatan keimanan sebagai pondasi kehidupan. 2. Meningkatkan potensi akademik sesuai dengan potensi yang dimiliki. 3. Menyiapkan lulusan yang mempunyai pemahaman dan pengalaman di bidang ilmu agama dan umum sebagai bekal hidup di masyarakat. 4. Menyiapkan generasi yang berbudi luhur berguna bagi agama bangsa dan Negara serta mengembangkan tradisi pesantren kearah pendidikan karakter. 3. Tujuan Madrasah Secara umum, tujuan pendidikan MA Mamba`ul Ma`arif Denanyar Jombang adalah ingin menyiapkan siswa-siswi yang berkualitas, berakhlak mulia dan mampu bersaing di tingkat pendidikan yang lebih tinggi serta terampil dalam mengamalkan ilmunya. Bertolak dari tujuan Umum diatas, maka secara khusus dapat disampaikan bahwa tujuan MA Mamba`ul Ma`arif Denanyar Jombang adalah sebagai berikut : a. Memiliki siswa yang selalu meningkat keimanan dan ketaqwaannya b. Memiliki siswa yang berakhlaqul karimah dalam pikiran, sikap, dan perbuatan sehari-hari c. Memiliki prestasi dalam menguasai ilmu pengetahuan Umum dan Agama 4. Lokasi Madrasah Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif berlokasi di Jln. KH. Bisri Syansuri No. 77 Denanyar Jombang Provinsi Jawa Timur. Madrasah Aliyah ini cukup strategis jika di tinjau dari letak geografisnya. Karena posisinya yang memang cukup menjanjikan, karena berada dalam naungan yayasan yang memiliki otoriatas keagamaan. Adapun batas-batas Madrasah Aliyah Manba’ul Ma’arif adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatas dengan Ndalem para masyayih. 2. Sebelah Selatan berbatas dengan sekolah MI Mamba’ul Ma’arif 3. Sebelah Timur berbatas dengan rumah penduduk 4. Sebelah Barat berbatas dengan kantor yayasan dan masjid 5. Kondisi Bangunan Madrasah Jumlah gedung Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif adalah satu gedung dua lantai terdiri dari : Kelas X terdiri dari 2 lokal dan kelas XI terdiri dari 2 lokal, serta kelas XII terdiri dari dua lokal. 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium, 2 bangunan ruang kantor dan ruang kepala sekolah serta TU. No Jenis Ruang Jumlah Kondisi Baik Sedang Rusak 1 Ruang Kelas 6 6 - - 2 Ruang Guru dan Tata Usaha 1 1 - - 3 Ruang Kepala Sekolah 1 1 - - 4 Ruang Perpustakaan 1 - 1 - 5 Ruang Laboratorium 1 - - 1 6. Denah Madrasah LABOLATORIUM TANGGA PERPUSTAKAAN KELAS XII B KELAS XII A KELAS XI B KELAS XI A RUANG GURU DAN TATA USAHA RUANG KEPALA SEKOLAH DAN WAKA KELAS X A KELAS X B B. Sarana Dan Prasarana Madrasah Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar-mengajar. Menurut Pasukan Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan: Sarana pendidikan adalah semua keperluan yang diperlukan dalam proses belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Sedangkan pengertian prasarana secara etimologis, presarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olah raga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. Menurut Ibrahim Bafadal bahwa prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sarana pendidikan adalah semua keperluan yang secara langsung dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efesien. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah keperluan yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan. Sedangkan sarana dan prasarana di MA MM adalah sebagai berikut : 1. Sarana Dan Prasarana Kegiatan Belajar Mengajar a. Keberadaan Tanah (Status Kepemilikan dan Penggunaannya)  Luas tanah No. Kepemilikan Luas Tanah (m2) Menurut Status Sertifikat Sudah Sertifikat Belum Sertifikat Total 1. Milik Sendiri 852 852 2. Sewa / Pinjam  Penggunaan tanah No. Penggunaan Luas Tanah (m2) Menurut Status Sertifikat Sudah Sertifikat Belum Sertifikat Total 1. Bangunan 400 2. Lapangan Olahraga 216 3. Halaman 125 4. Kebun/Taman 5. Belum digunakan 111  Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran No. Jenis Sarpras Jumlah Unit Menurut Kondisi Jumlah Ideal Yang Seharusnya Ada Baik Rusak 1. Kursi Siswa 135 2. Meja Siswa 135 3. Loker Siswa 4. Kursi Guru di ruang kelas 6 5. Meja Guru di runag kelas 6 6. Papan Tulis 6 7. Lemari di ruang kelas 8. Alat Peraga PAI 2 9. Alat Peraga Fisika 10. Alat Peraga Biologi 11. Alat Peraga Kimia 12. Bola Sepak 2 13. Bola Voli 2 14. Bola Basket 15. Meja Pingpong (Tenis Meja) 16. Lapangan Sepakbola/Futsal 1 17. Lapangan Bulutangkis 1 18. Lapangan Basket 1 19. Lapangan Bola Voli 1  Sarana Prasarana Pendukung Lainya No. Jenis Sarpras Jumlah Unit Menurut Kondisi Baik Rusak 1. Laptop 1 2. Personal Komputer 3. Printer 1 4. Televisi 1 5. Mesin Fotocopy 6. Mesin Fax 7. Mesin Scanner 1 8. LCD Proyektor 1 9. Layar (Screen) 1 10. Meja Guru & Tenaga Kependidikan 6 11. Kursi Guru & Tenaga Kependidikan 9 12. Lemari Arsip 2 13. Kotak Obat (P3K) 1 14. Brankas 15. Pengeras Suara 1 16. Washtafel (Tempat Cuci Tangan) 1 17. Kendaraan Operasional (Motor) 18. Kendaraan Operasional (Mobil) 19. Mobil Ambulance  Sumber Listrik : PLN  Sumber Air Bersih : Air Tanah (Sumur)  Jaringan Internet : Baik 2. Perpustakaan Perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut. Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah yang memiliki fungsi dan manfaat untuk mendukung penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Menurut Yusuf, Perpustakaan sekolah memilki empat fungsi umum, yaitu: 1. Fungsi edukatif adalah secara keseluruhan segala fasilitas, sarana dan prasarana perpustakaan sekolah, terutama koleksi dapat membantu murid dalam proses belajar. 2. Fungsi informatif dari perpustakaan sekolah adalah mengupayakan penyediaan koleksi yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan guru dan murid. 3. Fungsi kreasi bukan merupakan fungsi utama, namun sangat penting kedudukannya dalam upaya peningkatan intelektual dan inspirasi. 4. Fungsi riset membuat koleksi yang ada di perpustakaan sekolah menjadi bahan untuk melakukan riset atau penelitian sederhana. Sementara menurut Cella, manfaat dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah merangsang minat baca baik pada guru dan siswa, merupakan sumber literatur yang paling dekat, perpustakaan sebagi pusat sumber informasi dan sumber pembelajaran menulis. Berdasarkan fungsi dan manfaat dari perpustakaan sekolah, maka perpustakaan sekolah dapat disebut sebagai pusat sumber belajar seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dimana pada pasal 35 undang-undang tersebut dikemukakan bahwa setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, harus menyediakan sumber-sumber belajar. Sedangkan kitab dan buku yang disediakan di sekolah MA MM adalah sebagi berikut : No Kategori Judul asli Pengarang Edisi, cetakan Jilid, juz 1 Kitab Nihayatul muhtaj Syamsudin muhammad 2002, 8 / i 2 Kitab Nihayatul muhtaj Syamsudin muhammad 2002, 8 / ii 3 Kitab Nihayatul muhtaj Syamsudin muhammad 2002, 8 / iii 4 Kitab Nihayatul muhtaj Syamsudin muhammad 2002, 8 / iv 5 Kitab Nihayatul muhtaj Syamsudin muhammad 2002, 8 / v 6 Kitab Nihayatul muhtaj Syamsudin muhammad 2002, 8 / vi 7 Kitab Nihayatul muhtaj Syamsudin muhammad 2002, 8 / vii 8 Kitab Nihayatul muhtaj Syamsudin muhammad 2002, 8 / viii 9 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / i 10 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / ii 11 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / iii 12 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / iv 13 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / v 14 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / vi 15 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / vii 16 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / viii 17 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / ix 18 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / x 19 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / xi 20 Kitab Al - mausu'ah al - fiqhiyyah al - muqoronah Imam abi husein ahmad Ii 12 / xii 21 Kitab Shohih bukhori Abi al hasan nuruddin I 4 / i 22 Kitab Shohih bukhori Abi al hasan nuruddin I 4 / iii 23 Kitab Shohih bukhori Abi al hasan nuruddin I 4 / iii 24 Kitab Shohih bukhori Abi al hasan nuruddin I 4 / iv 25 Kitab Tuhfatul muhtaj Syihabuddin abi al abbas I 4 / i 26 Kitab Tuhfatul muhtaj Syihabuddin abi al abbas I 4 / ii 27 Kitab Tuhfatul muhtaj Syihabuddin abi al abbas I 4 / iii 28 Kitab Tuhfatul muhtaj Syihabuddin abi al abbas I 4 / iv 29 Kitab Hasyiyah al bujairomi Muhammad al murshofi I 4 / i 30 Kitab Hasyiyah al bujairomi Muhammad al murshofi I 4 / ii 31 Kitab Hasyiyah al bujairomi Muhammad al murshofi I 4 / iii 32 Kitab Hasyiyah al bujairomi Muhammad al murshofi I 4 / iv 33 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / i 34 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / ii 35 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / iii 36 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / iv 37 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / v 38 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / vi 39 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / vii 40 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 /viii 41 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / ix 42 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / x 43 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / xi 44 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / xii 45 Kitab Al - banaayah (syarh al - hidayah) Mahmud bin ahmad I 13 / xiii 46 Kitab Al - mughni Shofyuddin abdulloh I 8 / i 47 Kitab Al - mughni Shofyuddin abdulloh I 8 / ii 48 Kitab Al - mughni Shofyuddin abdulloh I 8 / iii 49 Kitab Al - mughni Shofyuddin abdulloh I 8 / iv 50 Kitab Al - mughni Shofyuddin abdulloh I 8 / v 51 Kitab Al - mughni Shofyuddin abdulloh I 8 / vi 52 Kitab Al - mughni Shofyuddin abdulloh I 8 / vii 53 Kitab Al - mughni Shofyuddin abdulloh I 8 / viii 54 Kitab Tafsir ayat al-ahkam Muhammad ali as-shobuni I 2 / i 55 Kitab Tafsir ayat al-ahkam Muhammad ali as-shobuni I 2 / ii 56 Kitab Hawasyih al-syarwani Muhammad abdul aziz I 13 / i 57 Kitab Hawasyih al-syarwani Muhammad abdul aziz I 13 / ii 58 Kitab Hawasyih al-syarwani Muhammad abdul aziz I 13 / iii Dan masih banyak lagi selain yang tersebut diatas, karena banyaknya kitab-kitab dan buku-buku, kami hanya mencantumkan sebagian saja. 3. Buku dan Alat Pendidikan Tiap Mata Pelajaran Buku dan alat pelajaran yang digunakan di sekolah MA MM adalah sebagai berikut : a. Pelajaran agama : semua mata pelajaran ini menggunakan kitab kuning seperti, aj jurumiyyah, bulughul marom, al imriti, alfiyah ibnu malik, dan lain sebagainya. b. Sedangkan untuk pelajaran umum : menggunakan buku pegangan yang dikeluarkan oleh kementrian pemdidikan republic Indonesia Perbandingan antara pelajaran agama dan pelajaran umum adalah 70% untuk pelajaran agama dan 30%untuk pelajaran umum. Semiawan menyatakan bahwa sebenarnya kita sering melupakan sumber belajar mengajar yang terdapat di lingkungan kita, baik di sekitar sekolah maupun di luar sekolah. Ada peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan terulang lagi. Jangan lewatkan peristiwa itu tanpa catatan pada buku atau alam pikiran siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa macam-macam sumber belajar secara umum adalah berupa : 1. barang cetal, seperti kurikulum, buku pelajaran, Koran majalah dan lain-lain. 2. Tempat, seperti sekolah, perpustakaan, dan lain-lain 3. Orang/Narasumber, Seperti: Guru/pendidik, tokoh masyarakat dan lain-lain. Wijaya dan Rusyan, definisi alat pelajaran adalah media pendidikan yang berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Hubungan yang yang paling jelas terlihat adalah, bahwa dalam suatu benda tertentu dapat menjadi sumber belajar dan alat pelajaran secara bersamaan. Hqal ini dikarenakan suatu objek tersebut memiliki dua fungsi yaitu sebagai sumber belajar dan alat pelajaran. Banyak para pakar yang membahas tentang kesamaan dari sumber dan alat pelajaran ini. Namun pada hakikatnya keduanya memang saling pengaruh dan mempengaruhi. C. Guru Dan Siswa di Madrasah 1. Struktur MA Mambaul Ma’arif a. Jumlah Guru Dan Karyawan Seorang guru sangat signifikan dalam proses belajar mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator, dan sebagainya. No. Uraian PNS Non-PNS Lk. Pr. Lk. Pr. 1. Jumlah Kepala Madrasah 1 2. Jumlah Wakil Kepala Madrasah 1 3. Jumlah Pendidik (di luar Kepala & Wakil) 21 5 4. Jumlah Pendidik Sudah Sertifikasi 5 5. Jumlah Pendidik Berprestasi Tk. Nasional 6. Jumlah Pendidik Sudah Ikut Bimtek K-13 2 7. Jumlah Tenaga Kependidikan 3 b. Struktur Kepemimpinan Madrasah 2. Kesiswaan a. OSIS Perbedaan antara OSIS di Madrasah Aliyah Manba’ul Ma’arif dengan di sekolah-sekolah lain adalah adanya pemisahan antara OSIS siswa dan OSIS siswi, dan tentu saja jenis kegiatan yang dilakukan oleh OSIS siswa dan OSIS siswi sedikit berbeda seperti kegiatan agustusan dan lain-lain namun mempunyai sasaran dan materi pembinaan yang sama. Salah Satu Wadah organisasi siswa disekolah yang bersifat kurikuler adalah OSIS atau Organisasi Intra Sekolah. Apabila kita mengambil pengertian intra sekolah maka diperoleh bahwa organisasi ini tidak ada hubungannya organisatoris dengan Osis yang ada disekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada diluar sekolah. Tidak diragukan lagi kegiatan-kegiatan positif disekolah akan dapat memajukan program itu sendiri. Sehingga Osis mempunyai kewajiban untuk mengembangkan diri baik ke dalam maupun keluar. Adapun sasaran dari Pembinaan osis Madrasah Aliyah Manba’ul Ma’arif adalah seluruh siswa baik kelas X, XI dan XII yang belajar atau menuntut ilmu disekolah itu. Kegiatan Osis terdiri dari bebrapa materi pembinaan yaitu antara lain: 1. Pembinaan Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. 3. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara 4. Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur 5. Pembinaan Pendidikan Organisasi Politik dan Kepemimpinan 6. Pembinaan Keterampilan dan Kewiraswastaan 7. Pembinaan Persepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni 8. Pengembangan Minat dan Bakat Adapun kegiatan-kegiatan Osis yang dilakukan dilingkungan sekolah adalah: - Memperingati hari besar Islam seperti : Maulid NAbi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW - Memperingati hari besar Nasional c. Pengurus OSIS Struktur Kepengurusan Osis Putra MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar – Jombang Masa Bhakti 2015 – 2016 Pelindung :.H. Zainal Arifin, MA. Penasehat : Muchamad Machfud, M.Pdi Pembina : Miftahul Huda , SPd.I Ketua I : Nasrul Abidin Ketua II : Ferdian Efendi Sekretaris : M. Fatchur Rozi M Bendahara : M.Wildan Afifi Divisi – Divisi : Pendidikan & Bakat Minat : - M. Ridwan Asyari - Rahmat Hidayat - A.Kamil sihabul millah Cinta Alam & Lingkungan : - M. Regik Surya Firdaus - Ahmad Zuhhad Al Makiy - M. Faris Ghiyatsul Haq Keimanan & Ketaqwaan : - M. Abdulloh Fathoni - Dikcy Wahyu Pratama - M. Hamdani Keamanan & Ketertiban : - M. Syahri Sobirin - M.Agus - M. Taqiyuddin jauharul alam Struktur Kepengurusan Osis Putri MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar – Jombang Masa Bhakti 2015 – 2016 Ketua : Inayatul Husna Wakil : Inka Purwanti Sekretaris : Risma Kurniati Bendahara : Mufarrikhatul Hasan Divisi – Divisi : Keimanan dan Ketakwaan : - Dwi Muflikhah - Khoridatul Bahiyyah - Nur Kumala Dewi Pendidikan dan Bakat Minat - Intan Zaida Rahma - Fatchiyyah Robiah Al-Adawiyah - Nora Iffatul Maula Kebersihan dan Keindahan - Mar’atun Nadhifah - Ifa Nazila - Umi Kulsum Keamanan dan Ketertiban - Rahma Dwi Islami - Umrotus Sholihah - Sa’adah Daroini D. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada bagian ini penulis akan memaparkan proses pembelajaran di Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif yang mencakup beberapa tinjauan, yaitu tinjauan terhadap waktu yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, tinjauan terhadap kurikulum, satuan pelajaran dan pengelolaan kelas serta tinjauan terhadap kedisiplinan sekolah. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut: 1. Tinjauan Terhadap Waktu Yang Digunakan Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif hari efektif yang digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar dimulai dari hari Sabtu sampai dengan hari kamis. Terdapat dua macam jam, yaitu jam biasa dan jam ekstrakulikuler. Jam biasa,diperuntukkan untuk seluruh siswa/i Madrasah Aliyah Manba’ul Ma’arif dari kelas X (A & B), XI (A & B) dan kelas XII (A & B). Dimulai dari hari Sabtu sampai dengan hari kamis. Pelajaran tepat dimulai pada pukul 07.00 pagi dan diakhiri pada pukul 13.00 siang dengan jumlah 8 jam pelajaran dan alokasi waktu 45 menit/jam pelajaran, Sedangkan jam ekstrkulikuler, ada pada hari efektif ahad, Senin, Selasa dan Rabu. Jam tambahan hanya diberlakukan atau diwajibkan untuk siswa-siswi kelas X dan tidak wajib untuk kelas XI dan XII. Jam tambahan tepat dimulai seusai jam biasa yaitu pukul 13.00 siang dan diakhiri pada pukul 14.00. 2. Tinjauan Terhadap Kurikulum Yang Digunakan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Kurikulum yang digunakan di Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk kelas X dan XI adalah K13 untuk sebagian mata pelajaran sedang mata pelajaran yang lain masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) seperti maple aqidah ahlak, dan lain-lain, sedangkan untuk kelas XII mutlak menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di setiap mata pelajaran, dan sebelum memasuki jam mengajar seorang guru diharuskan untuk menyiapkan seperangkat perencanaan pengajaran berupa silabus dan RPP, agar materi yang akan disampaikan lebih terencana dan terarah. Dalam Mata Pelajaran Bahasa Arab, siswa diharapkan lebih aktif dalam proses KBM di bawah bimbingan guru. Disamping itu guru juga menerapkan berbagai metode pembelajaran bahasa Arab dan memanfaatkan lingkungan yang ada pesantren sebagai media pembelajaran bahasa Arab. 3. Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Terdapat beberapa pendekatan dalam pengelolaan kelas, dan pendekatan yang digunakan di Madrasah Aliyah Manba’ul Ma’arif berupa pendekatan kerja kelompok (dimana guru menciptakan kondisi – kondisi yang memungkinkan kelompok yang produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik), pendekatan elektis (pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien), dan pendekatan ancaman (suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik, dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa). BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PPL A. Kegiatan Proses Pembelajaran 1. Program PPL a. Tujuan Melalui Praktek Pengalaman Lapangan Fakultas Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Institut Agama Islam bani Fatah (IAIBAFA) yang menguasai seperangkat kompetensi tenaga kependidikan yang dipersiapkan baik berupa pengetahuan, sikap, ketrampilan yang diperlukan bagi prefesinya secara cakap dan tepat untuk digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. b. Status Di Institut Agama Islam Bani Fatah berstatus kurikuler berbobot 6 SKS (Sistem Kredit Semester). Nilai PPL bersifat individu meliputi nilai kerja lapangan (guru pamong) dan penulisan laporan (DPL). c. Organisasi PPL Program PPL IAIBAFA, merupakan salah satu oraganisasi kepanitiaan yang mempuyai struktur organisasi inti sebagai berikut: 1. Pelindung : Rektor IAIBAFA Dekan Fakultas Tarbiyah IAIBAFA. Kaprodi Fakultas Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 2. Penanggung jawab : DPL d. Frekuensi penyelenggaraan PPL ini dilaksanakan pada semester ke-7 dengan alokasi waktu: semester genap (6) untuk pengajaran Microteaching dan semester ganjil (7) untuk praktek pengalaman lapangan di sekolah. e. Jangka waktu Praktek pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan selama empat puluh lima hari di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang dengan melalui 4 (empat) tahap: 1. Tahap observasi lapangan disekolah 2. Tahap ketrampilan mengajar 3. Tahap pengajaran PPL (real teaching) 4. Tahap penulisan dan pertanggungwajaban laporan akhir PPL 2. Pelaksanaan PPL Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan selama 4 (empat) tahap dengan sistem program yang disesuaikan dengan tahapan sebagai berikut: Tahap I : observasi Tahap II : latihan ketrampilan mengajar Tahap III : latihan mengajar Tahap IV : penulisan laporan dan pertanggungjawaban laporan PPL a. Tahap observasi Tahap observasi dilaksanakan sebelum PPL dilaksanakan Di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang. Tahap observasi meliputi: • Observasi tentang situasi dan kondisi sekolah pada khususnya • Observasi tentang situasi dan kondisi pengelolaan kelas pada umumnya • Observasi terhadap pelaksanaan tugas guru/pendidik • Observasi terhadap siswa pada waktu latihan di sekolah b. Tahap latihan ketrampilan mengajar Latihan ketrampilan mengajar dilaksanakan pada tanggal 08 September sampai dengan tanggal 23 Oktober 2015 di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang Ketrampilan mengajar meliputi : • Latihan membuka pelajaran • Latihan bertanya • Latihan mengakhiri pelajaran • Latihan elemen-elemen performance atau ketrampilan mengajar yang meliputi : ð Ketrampilan bertanya ð Ketrampilan memberi penguatan ð Ketrampilan menguasai pembelajaran ð Ketrampilan menyajikan materi • Latihan memberi apresiasi atau motivasi • Latihan evaluasi • Latihan penguasaan materi c. Tahap latihan mengajar • Membuat persiapan tertulis dan mengadakan persiapan diri setiap kali akan mengajar • Memebuat silabus, RPP dan bahan ajar sebelum melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar • Mengadakan absensi siswa • Menggunakan metode dan prosedur mengajar yang disesuaiakan dengan kebutuhan pelaksanaan pengajaran • Menciptakan dan menggunakan alat peraga • Mengadakan evaluasi hasil belajar siswa • Menyajikan materi yang sesuai dengan sistematika penyajian yang benar • Memberikan dan menggunakan alat peraga • Memberikan tugas pada siswa yang sesuai dengan indikator • Mampu membuat perangkat-perangkat yang berhubungan dengan proses belajar mengajar d. Tahap penulisan dan pertanggungjawaban laporan PPL Setelah pelaksanaan PPL berakhir, mahasiswa harus membuat laporan tertulis mempertaggungjawabkannya mengenai kegiatan proses belajar mengajar selama kegiatan latihan mengajar yang dilaksanakan di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang. PEMBAGIAN TUGAS MAHASISWA PPL IAIBAFA TAMBAKBERAS JOMBANG DI MA MAMBA’UL MA’ARIF DENANYAR JOMBANG NO NIMKO NAMA TUGAS 1 2012.126.02.0213 M. Taqiyuddin Alawi GURU MAPEL KELAS X TAJWID 2 2012.126.02.0211 M. Syakur GURU MAPEL KELAS X HADITS DAN SHOROF 3 2012.126.02.0209 M. Fadhli Munir GURU MAPEL KELAS X QIRO’ATUL KUTUB 4 2012.126.02.0225 Siti Nur Hidayatin GURU MAPEL KELAS X NAHWU 5 2012.126.02.0221 Nuzila Fikrun Nisa’ GURU MAPEL KELAS X AKHLAQ 6 2013.126.02.0274 Alfiyatus Sholehah GURU MAPEL KELAS X SHOROF 7 2012.126.02.0196 Azmatul Husniyah GURU MAPEL KELAS X FIQIH 8 2013.126.02.0273 Alfiyatus Sa’diyah GURU MAPEL KELAS X BAHASA ARAB 9 2012.126.02.0208 M. Ali Mashudi GURU MAPEL KELAS XI BAHASA ARAB 10 2012.126.02.0209 M. Fadhli Munir GURU MAPEL KELAS XI HADITS 11 2013.126.02.0295 Khodamatul Maya .A. GURU MAPEL KELAS XI FIQIH 12 2013.126.02.0274 Alfiyatus Sholehah GURU MAPEL KELAS XI AKHLAQ DAN SHOROF 13 2012.126.02.0213 M. Taqiyuddin Alawi GURU MAPEL KELAS XII HADITS DAN TAJWID 14 2012.126.02.0200 M. Eko Purnomo GURU MAPEL KELAS XII BAHASA ARAB 15 2012.126.02.0225 Siti Nur Hidayatin KESISWAAN 16 2012.126.02.0196 Azmatul Husniyah KURIKULUM 17 2012.126.02.022 Nuzila Fikrun Nisa’ TATA USAHA 18 2013.126.02.0274 Alfiyatus Sholehh PERPUSTAKAAN 19 2012.126.02.0213 M. Taqiyuddin Alawi KETERTIBAN 20 2012.126.02.0209 M. Fadhli Munir EKSTRAKULIKULER 21 2012.126.02.0211 M. Syakur DOKUMENTASI 22 2013.126.02.0273 Alfiyatus Sa’diyah PIKET DISTRIBUSI JAM MENGAJAR PPL MAHASISWA IAIBAFA TAMBAKBERAS JOMBANG DI MA MAMBA’UL MA’ARIF DENANYAR JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 NO NAMA MAPEL JML. JAM KELAS X XI XII A B A B A B 1 M. Taqiyuddin Alawi Tajwid 2  √ Hadits 2  2 M. Fadhli Munir Qiro’atul Kutub 2 Hadits 2 3 M. Syakur Hadits 2 Shorof 4 4 Siti Nur Hidayatin Nahwu 6 5 Azmatul Husniyah Fiqih 6 6 Nuzila Fikrun Nisa’ Akhlaq 6 7 Alfiyatus Sholehah Shorof 2 Akhlaq 2 8 Alfiyatus Sa’diyah Bahasa Arab 4 10 M. Ali Mashudi Bahasa Arab 4 11 M. Eko Purnomo Bahasa Arab 4 3. Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran bertanggung jawab jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi: • Membuat perangkat pembelajaran • Melakukan perangkat pembelajaran • Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan semester dan ujian akhir. • Melaksnakan analisis hasil ulangan harian • Menyusun dan melaksanakan program perbaikan (remidial) dan pengayaan • Mengisi daftar nilai siswa • Melakanakan kegian bimbingan kepada guru lain dalam kegiatan proses belajar mengajar • Membuat alat peraga dan alat belajar • Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni • Melaksanakan tugas tertentu di sekolah • Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggungjawabnya • Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa • Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran • Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruang praktik 4. Waka Kurikulum Waka Kurikulum di MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang dikoordinir oleh Kaur Kurikulum. Adapun tugas dan tanggungjawab Kaur Kurikulum adalah sebagai beriukut: • Menyusun dan menyebarkan kalender pendidikan • Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran • Mengatur penyusunan program pengajaran (program tahunan, program semester, penjabaran dan penyesuaian kurikulum) • Mengatur pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dan kegiatan ekstakurikuler • Mengatur pelaksanakaan program penilaian, kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian raport dan STTB atau Ijasah. • Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan. • Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar • Memonitor kegiatan belajar disekolah • Mengawasi dan memonitor jenis buku dan bahan yang beredar dikalangan siswa • Menyusun laporan kegiatan pelaksanaan secara berkala • Merekap daftar hadir guru serta buku catatan guru dalam keaktifannya 5. Kesiswaan Bagian kesiswaan dikoordinir oleh kaur kesiswaan, Kaur Kesiswaan membantu kepala sekolah dalam tugas-tugas sebagai berikut: • Mengatur program dan pelaksaan bimbingan dan konseling • Mengatur dan mengkoordinir pelaksanaan 7K • Mengatur dan membimbing program kegiatan OSIS yang meliputi : Usaha kesehatan sekolah • Melaksanakan calon pemilihan siswa teladan dan penerimaan beasiswa • Mengatur mutasi siswa 6. Guru Bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling, membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut : • Menyusun program pelakasanaan bimbingan dan konseling • Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar • Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar • Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai. • Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling • Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling • Melaksanakan dan menyusun program tindak lanjut bimbingan dan konseling • Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling 7. Pustakawan Sekolah Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai betikut: • Perencanaan pengadaan buku atau bahan pustaka atau media elektronik • Pengurusan pelayanan perpustakaan • Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku dan bahan pustaka atau media elektronik • Perencanaan pengembangan perputakaan • Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku, dan bahan pustaka atau media elektronik • Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya serta masyarakat • Penyimpanan buku-buku perpustakaan atau media elektronik. • Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala 8. Guru Piket Guru piket membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut : • Bertanggungjawab atas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah pada hari itu • Mengambil tindakan demi keberhasilan dan keamanan sekolah • Menjaga keamanan dan ketertiban sekolah • Melarang dan tidak mengijinkan siswa untuk meninggalkan sekolah pada jam pelajaran • Mencatat semua kejadian penting selama bertugas hari itu untuk melaporkan kepada sekolah antara wali kelas. B. Keterlibatan Mahasiswa PPL Dalam Kegiatan Akademik Non Teaching Selama PPL mahasiswa tidak hanya melaksanakan tugas mengajar, tetapi juga terlibat dalam kegaitan lain yang berkaitan dengan bidang keilmuan masing-masing-masing, dalam rangka pelaksanaan praktek lapangan dalam kegaitan akademik nonteaching yang meliputi: 1. Belajar mengenai siswa • Mempelajari dan mengingat nama-nama siswa dikelas tempat calon guru mengajar • Memperhatikan dan mengenali diri siswa yang menonjol di dalam kelas, mengenai prestasi belajar (terpandai, terlamban), fisik (cacat, sakit), interaksi sosial (suka bertanya, aktif dalam kelas suka mengganggu, suka ribut di kelas) • Mengadakan tanya jawab dengan siswa, mengenai kegemaran-kegemaran, tugas-tugas dirumah, persoalan dan kesulitan di sekolah, persoalan dan kesulitan dirumah. • Bersama-sama dengan guru pamong membantu memberikan jalan keluar atau solusi kepada siswa-siswi yang mempunyai masalah. 2. Belajar megenai pengelolaan sekolah Mahasiswa calon pendidik dengan seijin kepala sekolah diwajibkan memperoleh informasi mengenai penyelenggaraan dan pengelolaan sekolah yang menyangkut segi administrasi dan personalia dari kepala sekolah atau petugas yang ditunjuk. Tugas-tugas tersebut meliputi: 1. Kurikulum - Mencatat dan mempelajari isi dan tujuan kurikulum sesuai dengan bidang studi masing-masing - Mencatat dan mempelajari organisasi dan penyelenggaraan kegiatan ekstrakulikuler - Berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler 2. Murid - Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penerimaan murid - Mencatata dan mempelajari organisasi dan penyelenggaraan bimbingan dan penyuluhan 3. Penataan dan pembenahan perpustakaan Mahasiswa PPL berusaha melibatkan diri khususnya dalam pembenahan perpustakaan, mulai dari membersihkan ruang perpustakaan, menata buku sesuai dengan katalog, membuat katalog, dan lain sebagainya. C. Keterlibatan Mahasiswa PPL Dalam Dalam Kegiatan Ekstrakulikuler Mahasiswa calon pendidik tidak hanya melaksanakan tugas mengajar dikelas, tetapi juga harus terlibat dalam kegiatan lain yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan diri yang meliputi : • Mencatat dan mempelajari penyelenggaraan kegiatan ekstrakulikuler dalam hubungannya dengan pengembangan bakat dan minat dari siswa-siswi. • Berpartisipasi dalam kegaiatan ekstrakulikuler antara lain : MC, qiroah, banjari, khitobah, dan baca kitab. BAB IV LAPORAN KEGIATAN PPL A. Hasil Yang Tercapai Dalam Pelaksanaan PPL Dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ada beberapa indikator yang mendukung keberhasilan pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) antara lain: • Adanya kerja sama yang baik dari kampus, Fakultas, Panitia PPL, para Ketua Jurusan, Para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepala sekolah dan guru pamong, sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik. • Adanya perhatian dan bimbingan dari kepala sekolah, guru pamong dan dosen pembimbing lapangan dalam pembuatan dan persiapan administrasi pembelajaran. • Adanya perhatian dan bimbingan dari guru pamong dalam pembuatan rencana pembelajaran yang meliputi; pembagian tugas mengajar, pembuatan administrasi pembelajaran (silabus, RPP, bahan ajar dan alat peraga) • Adanya dukungan dan kerja sama yang baik dari bapak, Ibu guru dan pegawai tata usaha MA MM Denanyar jombang. • Adanya ketersediaan buku dari sekolah dan guru pamong, walau dengan foto kopi sendiri. B. Permasalahan Yang Ditemui Selama PPL Dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ada beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) antara lain: • Kurangnya komunikasi antara mahasiswa PPL dengan staf dan TU sekolah karena terpisahnya ruang. • Siswa sering terlambat sehingga dapat mengganggu kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. • Ada beberapa siswa yang kurang konsentrasi saat guru menjelaskan materi, sehingga latihan yang diberikan guru kurang dipahami • Ada beberapa siswa yang suka ribut saat jam pelajaran, sehingga mengganggu konsentrasi guru saat menjelaskan materi pembelajaran • Sering melanggar peraturan • Ada beberapa siswa atau siswi yang tidur saat jam pelajaran berlangsung, sehingga mengganggu siswa atau siswi yang lain Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi problematika di atas, adalah sebagai berikut: • Factor guru • Factor teman mengajak gaduh • Factor anak-anak yang malas • Factor tidak faham pelajaran • Factor teman yang meremehkan guru • Factor tidak suka pelajarannya C. Solusi Permasalahan • Memperbaiki dan mempererat komunikasi dan koordinasi antara antara mahasiswa PPL dengan staf dan TU sekolah • Ketegasan yang harus diberikan pada siswa yang terlambat. • Memberikan motivasi yang dapat menggugah semangat siswa. • Memberi pengertian agar tidak ramai dengan tindakan yang tegas bagi yang melanggar. • Suruh mengambil air wudlu dan berdiri sejenak untuk melakukan gerakan ringan. • Siswa dituntut untuk lebih aktif lagi. D. Tanggapan Sekolah Terhadap Kegiatan PPL Secara umum adanya kegiatan PPL pada dasarnya ada muatan positif karena kegiatan PPL adalah kegiatan yang positif dengan terjadinya kerja sama antara dua lembaga (IAIBAFA dan MA Mamba’ul Ma’arif) dengan dampak positif : 1. Nilai silaturahim, yang semula tidak kenal sekarang menjadi kenal, karena adanya silaturahim ini menjadikan dua lembaga saling memberi manfaat, Dll 2. Terjalinnya hubungan dua lembaga yang baik dimana satu sama lain saling melengkapi, seperti adanya teguran itu hanya untuk mengingatkan bukan untuk saling menyalahkan. 3. Ada yang mendapat jodoh baik itu guru-guru dengan peserta PPL atau peserta PPL dengan siswa. Kalau bicara soal kekurangan yanag namanya manusia itu tidak lepas dari apa yang namanya kekurangan, maka setiap kekurangan yang terjadi itu jangan ada saling menyalahkan tetapi harus saling mengingatkan, PPL itu perlu : 1. Perlu adanya Evaluasi, baik dengan guru-guru maupun anggota PPL. 2. Belum semua peserta PPL menyiapkan RPP untuk mengajar, jadi ya ngajarnya tidak sesuai dengan RPP. 3. Aslinya sebelum 2 bulan pelaksanaan PPL semua mahasiswa PPL harus sudah menyiapkan RPP supaya tidak tergesa-gesa dalam pelaksanaan PPL mendatang. 4. Setiap mengajar di kelas pasti ada kendala-kendala, itu bisa di teliti melalui kegiatan penelitian tindakan kelas. Setiap Mahasiswa PPL harus mengetahui kuota dimana tempat yang akan di gunakan dalam kegiatan PPL, jadi di MA ini kebanyakan anggota PPL nya maka dari itu banyak mahasiswa PPL yang nganggur, akhirnya jenuh dan bingung mau berbuat apa. Dan karena pelaksanaan PPL nya 1 bulan setengah maka itu terlalu lama akhirnya guru yang mengajar itu mulai merasa wegah dalam mengajar kembali sedangkan guru PPL yang mulai cocok karena terlalu lama mengajar akhirnya ketagihan. Harapan kami (Guru-guru) semoga kegiatan PPL ini semoga bisa memberikan manfaat, kesan, pengalaman yang baik untuk MA Mamba’ul Ma’arif dan semoga guru PPL mengambil yang baik-baik saja dari MA ini karena yang nammanya manusia itu ada yang baik da nada yang tidak baik tinggal bagaimana kita menyikapinya saja. BAB V PENDIDIKAN BAHASA ARAB Pembelajaran Bahasa Arab di MA Mambaul Ma’arif Bahasa arab adalah mata pelajaran yang sangat kompleks, karena terdiri dari berbagai terapan ilmu pengetahuan yang mencakup empat kecerdasan, sehingga membutuhkan guru yang kompeten dalam penguasaan materi dan pengelolaan kelas, terutama dalam hal pemanfaatan media pembelajaran atau penciptaan suasana yang nyaman guna menarik minat belajar para siswa-i. Karena sejauh ini bahasa arab masih belum banyak diminati para siswa-i jika dibandingkan dengan bahasa ingris, hal tersebut dikarenakan bahasa arab belum populer dikalangan masyarakat, serta anggapan bahwasanya bahasa arab adalah ilmu yang rumit dan sulit untuk dipelajari. Pada dasarnya, pembelajaran bahasa asing tidaklah mudah, akan tetapi seringkali terdapat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dan murid. Sebagian dari kesulitan-kesulitan itu adalah seperti yang dikatakan oleh Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, bahwa dalam pembelajaran bahasa asing, sebagian besar murid masih menghafalkan kalimat-kalimat (vocabularies) akan tetapi tidak mampu memahami maknanya. Seharusnya guru tidak boleh memaksa dan membebani murid dengan hafalan kalimat yang tidak diketahui maknanya, karena hal tersebut bukanlah cara yang baik untuk mempelajari bahasa asing. Berdasarkan hal tersebut, tentunya kita membutuhkan strategi yang jitu dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Arab. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran bisa mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran bahasa diperlukan agar seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar dengan sesamanya dan lingkungannya, baik secara lisan maupun tulisan. Tujuan pembelajaran bahasa adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa Arab, seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’, nahwu dan sharaf, sehingga memperoleh kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek kemahiran, yaitu: 1. Kemahiran menyimak Kemahiran menyimak sebagai kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif, menerima informasi dari orang lain (pembicara). 2. Kemahiran membaca Kemahiran membaca merupakan kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif, menerima informasi dari orang lain (penulis) di dalam bentuk tulisan. Membaca merupakan perubahan wujud tulisan menjadi wujud makna. 3. Kemahiran menulis Kemahiran menulis merupakan kemahiran bahasa yang sifatnya yang menghasilkan atau memberikan informasi kepada orang lain (pembaca) di dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud tulisan. 4. Kemahiran berbicara Sedangkan kemahiran berbicara merupakan kemahiran yang sifatnya produktif, menghasilkan atau menyampaikan informasi kepada orang lain (penyimak) di dalam bentuk bunyi bahasa (tuturan merupakan proses perubahan wujud bunyi bahasa menjadi wujud tuturan Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif yang terletak di Denanyar, Kabupaten Jombang. Merupakan Madrasah yang berorientasi pelajaran – pelajaran agama. Siswa yang belajar di Madrasah Aliyah tersebut sebagian bertempat tinggal di desa – desa sekitar dusun Semelo, dimana setiap harinya para siswa menggunakan bahasa ibu di lingkungannya, dan sebagian ladi bertempat dipesantren yang di naungi oleh yayasan, dimana setiap harinya mereka belajar kitab- kitab kuning, hal ini sangat mempengaruhi pemerolehan dan pembelajaran bahasa arab di sekolah, yang merupakan komponen penting di bawah payung factor eksternal, lingkungan berperan penting dalam pembelajaran Bahasa. Terlebih minat belajar individu siswa -factor internal- terhadap Bahasa Arab sangat minim. Hal ini dapat dibuktikan di kelas – kelas yang taraf intelektualnya bagus, ada beberapa siswa yang sudah mempunyai kemampuan istima yang baik, da nada beberapa siswa yang sudah bisa menulis Arab, Sesuai dengan teori perkembangan manusia, ada empat tahap terhadap pemerolehan bahasa, mendengar, berbicara, membaca dan kemudian menulis. Kurikulum bahasa arab yang diterapkan di Madrasah Aliyah Manba’ul Ma’arif ini mengunakan kurikulum KTSP untuk kelas XI dan XII, sedang untuk kelas X sudah menggunakan kurikulum 13. BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melewati masa kegiatan Praktek Pengalamn Lapangan (PPL), dan tugas kependidikan lainnya, maka penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Tujuan pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa Fakultas Pendidikan Bahaasa Arab (PBA) adalah untuk menghasilkan calon guru yang telah memiliki seperagkat pengetahuan, ketrampilan, sikap serta pola tingkah laku yang sesuai dengan profesi keguruan. 2. Melalui Praktek Pengalaman Lapangan, dapat menghasilkan sarjana pendidikan yang menguasasi ketrampilan mengajar yang diperlukan bagi profesinya secara cakap dan tepat untuk digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. 3. Dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) calon guru diharapakan dapat memahami seluruh sistem pendidikan dan permasalahan persekolahan melalui kegiatan belajar di sekolah. Penyelenggaraan administrasi sekolah secara keseluruhan pada MA Mamba’ul Ma’arif yang sangat baik. Hal ini tampak pada peran setiap komponen dalam struktur oraganisasi sekolah. B. SARAN Untuk mempercepat terwujudnya tujuan Praktek Pengalaman Lapangan, maka penulis menyajikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), agar selalu mengunjungi mahasiswa di Lokasi PPL, sehingga mahasiswa termotivasi dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. 2. Kepada rekan mahasiswa peserta PPL, hendaklah lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam melayani tugas sebagai pengajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Travel dokument dan macam macamnya

Bilingualisme dan Dialogsia

Strategi Pembelajaran Mufrodat