BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ` Bilingualitas, Bilingualisme, dan Diglosia merupakan tiga istilah yang dibahas dalam kajian kebahasaan. Dibandingkan diglosia, bilingualitas dan bilingualisme nampaknya lebih populer. Karena di sejumlah literatur, frekuensi pembahasan diglosia tidak sebanyak pembahasan bilingualitas atau bilingualisme. Meskipun terdapat buku yang khusus membahas diglosia, [1] . Ada asumsi yang mengatakan bahwa bahasa-bahasa adalah objek, yang secara ideal diantara objek-objek itu terdapat batas-batas yang jelas. Ini berimplikasi bahwa setiap ucapan dapat dikategorikan pada satu bahasa tertentu. Item-item yang jelas ‘termasuk bahasa lain’ dapat diakomodasikan dengan istilah ‘bentuk pinjaman’ atau ‘terselip’ melalui interfensi. Asumsi tersebut tidak dapat dipakai lagi, sebab tidak mampu membahas bentuk-bentuk pengalihan antara bahasa-bahasa, sebagai satu gejala umum dalam masyarakat bilingual. Dan implikasinya adalah bahwa tingkah semac
Komentar
Posting Komentar