Syiir Dari Diwan Syafii
Biarkanlah hari-hari berbuat semaunya #
Perbaikilah Sikapmu ketika hatimu ditetapkan oleh taqdirNya (Allah)
Untuk bisa memperbaiki diri kita dalam menikmati
kehidupan didunia ini kita harus mempunyai suatu prinsip yang bisa menjadi
acuan dalam diri kita seperti kata imam syafii yang berprinsip biarlah yang
lalu berlalu, kita perbaiki sikap kita yang dulu supaya takdir yang ditetapkan
Allah bisa berubah seiring dengan bertambah baiknya perbuatan kita dari hari
ke-hari, Minggu ke-Minggu, Bulan ke-bulan, Tahun ke-tahun sampai Allah menyuruh
malaikatnya mengakiri hidup kita di alam yang fana’ ini.
Disamping kita diharuskan untuk pasrah terhadap
keputusan Allah, kita juga harus memperbaiki sikap kita terhadap Allah dan
makhluknya supaya Taqdir Allah yang ditetapkan dalam hati kita bisa
menyelamatkan kita dari segala sesuatu yang bisa menyakitkan kita dan orang
lain.
Jika kita ingat bahwa segala sesuatu yang ada
didunia ini tidak ada yang abadi dan selalu kita dapatkan, Meskipun begitu jangan
pernah memprotes hari dan menganggap bahwa hari adalah yang paling bersalah
dalam hidup kita dikarenakan kita tidak mampu memanfaatkannya dan mengambil sesuatu
yang bermanfaat darinya, kita hidup didunia ini tidaklah luput dari empat hal
yaitu Cobaan, Nikmat, Susah sampai senang pasti kita akan mendapatkannya. Oleh
karena itu jika kita ingin dikatakan orang yang pandai menikmati hidup maka
nikmatilah hidup ini dengan kalimat Syukur Alhamdulillah, pasti kita akan
bahagia dunia dan akhirat.
Mulai sekarang berfikirlah untuk menjalani hidup
yang semakin tak terkondisikan dikarenakan banyak orang yang menyimpang dari
ajaran yang dibawa oleh Nabi Akhiruz zaman sekaligus panutan yaitu Nabi Muhammad SAW, karena engkau yang lebih
tahu bagaimana sesuatu itu termasuk bermanfaat atau memberi madharat untuk kita
dan orang lain.
Janganlah kamu merasa sedih dengan cobaan di
dunia #
Ketahuilah cobaan di dunia tiada kekal selamanya
Setiap manusia yang hidup di bumi pasti akan
merasakan bahkan menikmati yang namanya cobaan, maka dari itu jangan sampai
cobaan yang menimpa membuat kita
berputus asa dalam mengerjakan sesuatu yang memang sengaja Allah memberi ujian
kepada kita untuk mengetes seberapa kuat kesabaran yang kita miliki.
Maka perlu kalian ketahui cobaan didunia ini taka da
yang kekal dan abadi, untuk apa kita bersedih hati hanya karena cobaan yang
notabene kita mampu melaluinya dengan senyuman, jangan kau tampakkan
kesedihanmu dihadapan orang lain apalagi sampai mengatakannya. Katakanlah semua
kesedihan yang kamu rasakan kepada Allah dikala kalian berdoa, bermunajat
kepadaNya diwaktu sepertiga malam yang sekiranya banyak orang yang tidur
terlelap dan Menangislah hanya karena ingat dosa yang kita lakukan kepadaNya.
Kalau kita melihat sejarah tak ada seorang Nabi yang
tak di beri cobaan, sebut saja Nabi Adam dan Ibu Hawa’ yang diturunkan dari
syurga ke bumi, Nabi Nuh yang mempunyai anak seperti Kan’an yang tidak mau menurut
dengan orang tua, Nabi Ayyub dengan penyakitnya yang berbau tidak enak sehingga
Beliau diasingkan ke hutan, Nabi Ya’kub yang berpisah dari putra tersayangnya
yaitu Nabi Yusuf sampai Nabi Muhammad yang mendapat sambutan kurang baik dari
penduduk Mekkah bahkan nyawa Beliau menjadi incaran orang Kafir Quraisy.
Berani hidup berarti berani menghadapi segala macam
cobaan yang dating, dengan bekal berusaha dan bertawakal diakhiri dengan
bersabar kepada Allah yang maha penyayang pasti hidup kita akan terasa senang
dan bahagia meskipun banyak cobaan yang menimpa.
Jadilah laki-laki yang berani menghadapi segala cobaan #
Dengan perbuatanmu yang sopan santun
dan dermawan
Maksud dari syiir tersebut
ialah kita harus menjadi manusia yang berani menghadapi segala cobaan dengan
berbagai kesulitan yang ada, seperti yang telah difirmankan oleh Allah
bahwasanya : “Allah tidak akan mencoba hambanya diluar kemampuan batasnya” dari
ayat tersebut daapat diambil kesimpulan cobaan yang diberikan oleh Allah pasti
kita bisa melaluinya dengan cara bertaqwa kepada Allah dengan bersifat santun
dan dermawan kepada semua orang: “barang siapa yang bertaqw kepada Allah pasti
akan diberi jalan keluar[1]”.
Mungkin dengan sifat yang telah didawuhkan oleh Penyair sudah cukup untuk
mengahadapi segala cobaan yang menimpa, karena memang sifat santun dan dermawan
merupakan kunci untuk bahagi dunia dan akhirat.
1. Sifat
sopan santun
Merupakan sifat
yang tawadhu’ kepada Allah dan Manusia, Bertawadhu’ kepada Allah dengan
mengakui bahwa kita lemah dan hina sedangkan yang kuat dan mulia hanyalah Allah
Swt. Sedangkan tawadhu’ kepada manusia
dengan cara menghormati yang lebih tua dan mengasihi yang muda yang intinya
kita bisa memberi manfaat kepada orang lain.
2. Sifat
dermawan
Sifat satu ini yang
jarang sekali dimiliki orang sebagaimana Nabi bersabda “orang yang kaya
bukanlah kaya harta tetapi orang kaya itu kaya hati”, jadilah orang yang
dermawan karena denagn sifat itu kamu akan cepat mengenal tuhanmu dengan cepat,
sebagaimana Syech Abdul Qodir Al-Jilani dengan sifat dermawannya beliau wushul
kepada Allah.
Meskipun cacatmu terlihat banyak menurut makhluq # Semoga
kebaikanmu yang tersembunyi menjadi tutupnya
Menjadi manusia itu pasti tidak
akan pernah luput dari melakukan dosa, sehingga dosa itu memang menjadi makanan
manusia sehari-hari, karena memang manusia dilahirkan dengan diberi hawa nafsu
oleh Allah.
Seorang manusia tidak bisa membunuh hawa nafsunya,
melainkan hanya bisa menghentikannya dengan berpaling dari apapun yang
menghidupkan nafsu itu.
Syech abu lais
memberi gambaran bahwa musuhnya manusia itu ada 4 yaitu :
1. Dunnya dan
seisinya
2. Nafsunya
sendiri
3. Setan yang
tidak kelihatan
4. Setan yang
serupa dengan manusia
Carilah orang alim yang mengajak
lima hal kepada lima hal :
1. Dari
keraguan menuju keyaqinan, meyaqini tentang kekuasaan dan kebikjasanaan Allah,
serta rizqi dan nikmat yang selalu diberikan Allah setiap hari.
2. Dari riya’
menuju Ikhlas
3. Dari cinta
dunia menuju zuhud[2].
4. Dari
sombong/takabur[3]
kepada tawadhu’
5. Dari
permusuhan kepada kerukunan (Ngajak rukun).
Komentar
Posting Komentar