pendidikan islam di indonesia

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… 1 BAB I: PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 2 a. Rumusan Masalah……………………………………………… 2 b. Tujuan Penulisan……………………………………………….. 2 BAB II:PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 3 Pendidikan Islam Di Indonesia …………………………………… 3 a. Pendidikan Islam Di Sumatera ……………………. 3 b. Pendidikan Islam Di Jawa …………………………… 5 c. Pendidikan Islam Di Maluku ……………………….. 6 d. Pendidikan Islam Di Kalimantan …………………. 6 e. Pendidikan Islam Di Sulawesi ……………………… 7 f. Pendidikan Islam Di Nusa Tenggara ……………. 7 BAB III: KESIMPULAN PENUTUP ……………………………….. 9 a. KESIMPULAN ……………………………………………… 9 b. PENUTUP ………………………………………………….… 9 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 10 BAB I a. PENDAHULUAN Dalam setiap pembahasan ilmiah, termasuk dalam study tentang pendidikan islam di Indonesia, terdapat persoalan-persoalan yang mendasari kajian tersebut termasuk kenapa harus ada pembahasan pendidikan islam di indonesia. dengan mempelajari pendidikan islam di inonesia, kita dapat mengetahui pertumbuhan ajaran islam di daerah-daerah wilayah Indonesia, Bagaimana perkembangan islam di sumatera, di pulau jawa, di Sulawesi, di Kalimantan, di Maluku, di Nusa Tenggara Dll. Makalah ini mencoba mengungkapkan pendidikan islam di Indonesia melalui berbagai daerah tersebut . b. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pendidikan islam di Daerah indonesia cepat berkembang? 2. Bagaimanakah system Pendidikan Islam Di Indonesia? c. Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui pendidikan islam di Daerah indonesia cepat berkembang 2. Untuk Mengetahui system Pendidikan Islam Di Indonesia BAB II PEMBAHASAN Pendidikan Islam Di Indonesia A. Pendidikan Islam Di Sumatera 1. Pendidikan Islam Di Minangkabau Menurut sebagian ahli sejarah, islam masuk ke minangkabau pada tahun 1250 M, dan ulama’ yang pembawa islam yang termasyhur sampai sekarang adalah syekh burhanuddin yang dilahirkan di situk pariaman. Dia mengajarkan agama islam dan membuka madrasah tempat pendidikan dan pengajaran agama islam. menurut Mahmud yunus, beliaulah yang pertama kali mendirikan madrasah untuk menyiarkan pendidikan dan pengajaran islam di minangkabau. Pada masa sebelum tahun 1900 M, system pendidikan di minangkabau dinamai system lama yaitu dilakukan dengan pengajian al-qur’an sebagai pendidikan islam pertama, system ini meliputi cara mengajarkan huruf hijaiyah, titik huruf, macam-macam huruf & membaca juz amma. Kemudian cara mengajarkan ibadah bermula dari bersuci, wudhu, lalu shalat, dan cara mengajarkan akhlaq dengan menceritakan kisah nabi-nabi dan orang-orang shaleh serta suri tauladan dari guru agamanya, cara mengajarkan iman dengan cara mengajarkan sifat-sifat allh dan rosulnya, sedangkan pengajian kitab hanya diajarkan bagi anak yang sudah mampu membaca al-qur’an yaitu kitab nahwu, Shorof, Ilmu Fiqh, Tafsir DLL Adapun system baru yang di gunakan dalam pendidikan dan perjuangan di minangkabau dimulai tahun 1909-1930, sekolah yang pertama kali menggunakan system baru tersebut adalah sekolah adabiyah di padang panjang yang didirikan syekh Abdullah Ahmad pada tahun 1907 . Dengan Pendidikan Islam Modrn yang tidak hanya terbatas pada tingkat sekolah dasar, tetapi juga sekolah menengah pertama dan menengah ke atas, sampai tingkat tinggi. Disamping madrasah-madrasah yang diperuntukkan untuk anak-anak, perguruan tinggi islam pun mulai berdiri seperti sekolah tinggi islam yang didirikan Mahmud yunus tanggal 9 desember 1940. Sejak tahun 1945 sekolah-sekolah pemerintah resmi dimasukkan, serta guru-guru agama pun ditetapkan dan mendapat gaji, hasil ini didapat karena kerja keras Mahmud yunus yang menjabat sebagai pemeriksa agama pada kantor pengajaran di minangkabau. 2. Pendidikan Islam Di Jambi Jambi adalah salah satu daerah yang berpegang teguh pada ajaran islam, hal ini di buktikan dengan banyaknya pesantren/madrasah di jambi, diantaranya: a. Pesantren/Madrasah Nurul Iman Di Jambi b. Madrasah Sa’adatud Darain c. Madrasah Nurul Islam d. Madrasah Jauharain e. Madrasah As’ad 3. Pendidikan Islam Di Aceh Sejak masuknya islam ke aceh sekitar tahun 1290 M, pendidikan lahir dan tumbuh dengan suburnya terutama dengan berdirinya kerajaan islam di pasai. Pesantren-pesantren pun di bangun dengan bantuan pemerintah islam. Masa pemerintahan Iskanar Muda, merupakan masa keemasan bagi pendidikan islam sehingga tumbuh nama-nama ulama’ yang termasyhur dintaranya adalah syekh Abdur ra’uf dan muridnya Syekh Burhanuddin yang menjadi ulama’ di Minangkabau. Syekh Abdur Ra’uf adalah ulama yang menerjemahkan al-qur’an ke dalam bahasa melayu, tafsir al-qur’an itu bernama Tarjamatul mustafid fil jawi, ulama-ulama aceh pun mengarang kitab dengan bahasa aceh, seperti: Akhbarul Karim, Bahaya Scribine Dll, Hal ikhwal tentang pendidikan Islam sangat maju dan semarak karena mendapat dukungan dari pemerintah. 4. Pendidikan Islam Di Sumatera Utara Pendidikan disana ditandai dengan tumbuhnya berbagai pesantren dan madrasah yang cukup pesat dalam mencetak kader-kader & penerus cita-cita bangsa dan agama. Diantara pesantren yang terkenal adalah pesantren syekh Hasan Ma’sum Di Medan(1916), Pesantren Syekh Abdul Wahab Sungai Lumut, Panai labuhan Bilik (Labuhan Batu), Pesantren Syekh Sulaiman Al-Tambusy. Adapun Madrasah yang terkenal di antaranya: Madrasah Maslurah(1912 M), Madrasah Aziziyah(1923), Madrasah Lil Banat, Dan Maktab Islamiyah Tapanuli Medan (1918). Di Samping Pesantren dan Madrasah, telah berdiri pula Universitas Islam Di Sumatera (UISU) yang didirikan di Medan 7 Januari 1952 M yang mulanya bernama Perguruan Tinggi Islam Indonesia Perubahan nama UISU terjadi tahun 1956 M. 5. Pendidikan Islam Di Sumatera Selatan Sistem pengajaran di pesantren dan madrasah di sana dalam hal pendidikan hamper sama dengan di jawa, begitu pula kitab yang diajarkan. Pesantren yang terkenal diantaranya: Madrasah Al-Qur’aniyah yang di pimpin oleh K.H.Abu Bakar Al-Bashri, Dan Madrasah Darul Funun 1928 M Pimpinan Ibrahim. Disamping Pesantren dan madrasah telah berdiri pula Perguruan Tinggi Islam Di Palembang, Sumatera Selatan Tahun 1957 M. B. Pendidikan Islam Di Jawa Pendidikan islam di jawa berlainan keadaannya dengan di sumatera. Ajaran islam di jawa tersebar dari pelabuhan dan Bandar-bandar tempat perhubungan dagang antara islam dan luar negeri, Akib hubungan ini para pedagang Indonesia mengetahui dan mendengar tentang ajaran islam dan pendidikan islam melalui percakapan mereka se hari-hari. Banyak pedagang yang pulang pergi berlayar antara Jakarta-maluku yang telah menjadi pusat agama islam, Pedagang-pedagang asing pun, seperti bangsa Tionghoa, banyak yang memeluk islam sehingga lambat laun perkembangan di pulau jawa berpindah ke tangan muslim. Bupati-bupati di pesisir dan orang-orang bangsawan telah masuk islam, sehingga agama islam akan mudah meluas di kalangan masyarakat. Disamping para pedagang ada pula orang-orang yang sangat berjasa dalam usaha menyebarkan dan mengembangkan ajaran islam di pulau jawa, yaitu wali songo yaitu: 1. Maulana Malik Ibrahim 2. Raden Rahmad (Sunan Ampel) 3. Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) 4. Sunan Giri (Raden Paku) 5. Syarifuddin (Sunan Drajad) 6. Ja’far Shiddiq (Sunan Kudus) 7. Raden Syahid (Sunan Kalijogo) 8. Raden Prawoto (Sunan Muria) 9. Raden Fatahillah (Sunan Gunung Djati) Untuk mengetahui secara pasti kapan dan dimana surau atau langgar dan pesantren di dirikan, Diketahui pada abad ke-17 M, di Jawa terdapat Pesantren Sunan Bonang (Tuban), Sunan Ampel (Surabaya), Sunan Giri Di Sidomukti (Giri) dan Sebagainya C. Pendidikan Islam Di Maluku Pelaksanaan Pendidikan islam di Maluku ketika itu telah maju di banding dengan daerah-daerah lainnya karena telah didirikan beberapa pesantren dan madrasah yang lebih terorganisasi, Adapun diantara madrasah yang terkenal adalah Madrasah Mahasinul Akhlaq di Ambon yang telah mengeluarkan banyak pemuda islam yang terjun langsung ke masyarakat sebagai guru dan pemimpin agama disana. D. Pendidikan Islam Di Kalimantan Pada tahun 1726 M di Kalimantan ada seorang ulama’ besar bernama syekh Arsyad Al-Banjari Dari desa Kalampayan yang terkenal sebagai pendidik dan mubaligh besar, sehingga pengaruhnya meliputi seluruh Kalimantan. Di Kalimantan terdapat madrasah- madrasah yang mengajarkan agama serta pelajaran umum, Diantaranya: 1. Pesantren/Madrasah Di Kalimantan Barat (Pontianak) Madrasah tertua disini adalah Madrasatun Najah Wal Fatah Di Sei Bakau Besar Mempawah, yang didirikan tahun 1918 M, Madrasah lainnya yang terkenal adalah Madrasah Perguruan Islam Di Sambas (1922), Madrasah Al-Raudhatul Islamiyah Di Pontianak (1936), Persatuan Madrasah-Madrasah Islam (PERMI) 2. Sekolah Menengah Islam Pertama Di Banjarmasin Sekolah ini di dirikan tanggal 15 oktober 1946 di Banjarmasin (Kalimantan selatan). 3. Madrasah Normal Islam Amuntai Madrasah ini didirikan tahun 1928 oleh H. Abdur Rasyid, tamatan Al-Azhar Mesir dengan nama arabische school. Adapula Madrasah lain, yaitu Madrasah Darussalam Di Martapura, Madrasah SMI (sekolah menengah islam) Di Kandangan 1920 M, Madrasah Al-Ashriyah Di Banjarmasin (1915). E. Pendidikan Islam Di Sulawesi Ajaran islam di Sulawesi sejak dahulu berkembang pesat, pesantren banyak berdiri dan berkembang dengan pesat pula. Perkembangan itu mulai pesat sejak adanya alim ulama’ bugis yang datang dari tanah suci mekkah, yang bermukim di sana beberapa tahun lamanya. Syekh As’ad di singkang adalah seorang yang berjasa dalam perkembangan pondok/pesantren. Sistem dan rencana pengajaran di Sulawesi hamper sama dengan system dan pengajaran pesantren di sumatera dan jawa yang bersumber dari mekkah, Kemudian berangsur-angsur didirikanlah madrasah-madrasah agama yang memakai bangku, meja, dan papan tulis. Madrasah-Madrasah Islam Di Sulawesi Tengah antara lain; Madrasah Al-Khairat (1930 M), Madrasah Tarbiyah Islamiyah (1928 M),Madrasah Daru Dawah Wal Irsyad (DDI) tahun 1947 M. F. Pendidikan Islam Di Nusa Tenggara Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah Didirikan tanggal 15 jumadil akhir tahun 1356 H oleh Muhammad Zainuddin, seorang ulama’ besar di Pancor, Lombok Timur. Pada tahun 1943 M didirikan Madrasah Nadlatul Banat Diniyah Islamiyah oleh Muhammad Zainuddin Di samping Madarasah Nadlatul Wathan yang ditujukan untuk murid-murid putri. Tepatnya pada tanggal 15 jumadil akhir (1 maret 1953 M) Madrasah Nahdhotul Banat dengan seluruh cabangnya di jelmakan menjadi satu organisasi dengan nama Nahdlatul Wathan (NW), yaitu organisasi pendidikan dan social yang berpusat di Pancor Lombok Timur dan mendapat sambutan serta dukungan yang baik dari masyarakat sehingga mudah berkembang. Adapun Madrasah-Madrasah lain Di Nusa Tenggara, Di antaranya: 1. Madrasah Al-Ittihad di Ampenan (Lombok Barat) 2. Madrasah Al-Islam di Kediri (Lombok Tengah) 3. Madrasah Al-Banat di Masbagik (Lombok Timur) 4. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Tanjung Teros 5. Madrasah Darul Ulum di Bima (Sumbawa) BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Pendidikan islam di Indonesia di berbagai daerah mengalami kemajuan yang cukup pesat dari zaman dahulu sampai sekarang itu tidak lepas dari peran para ulama’-ulama’, wali songo dan Masyayikh pada zaman dahulu sehingga di berbagai daerah bahkan di desa – desa ada banyak madrasah dan pesantren yang disitu diajarkan ajaran islam. Dengan demikian pesantren dan madrasah lah yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam khususnya di pesantren karena di sana ajaran islam menjadi pelajaran yang wajib di kaji seperti: al-qur’an yaitu kitab nahwu, Shorof, Ilmu Fiqh, Tafsir DLL. 2. Ada dua Sistem yaitu: a. System lama yaitu dilakukan dengan pengajian al-qur’an sebagai pendidikan islam pertama, system ini meliputi cara mengajarkan huruf hijaiyah, titik huruf, macam-macam huruf & membaca juz amma. Kemudian cara mengajarkan ibadah bermula dari bersuci, wudhu, lalu shalat, dan cara mengajarkan akhlaq dengan menceritakan kisah nabi-nabi dan orang-orang shaleh serta suri tauladan dari guru agamanya, cara mengajarkan iman dengan cara mengajarkan sifat-sifat allh dan rosulnya, sedangkan pengajian kitab hanya diajarkan bagi anak yang sudah mampu membaca al-qur’an yaitu kitab nahwu, Shorof, Ilmu Fiqh, Tafsir DLL. b. System baru yang di gunakan dalam Pendidikan Islam yaitu dengan cara tidak hanya terbatas pada tingkat pertama saja melainkan juga tingkat menengah pertama dan menengah atas, sampai perguruan tingkat tinggi. B. PENUTUP Demikianlah Makalah ini dari kami tentu masih banyak yang salah dalam penulisannya, kami selaku pemakalah mengucapkan terima kasih banyak atas partisipasinya. Saran dan kritik kami harapkan dari anda. DAFTAR PUSTAKA Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Dra.Hj. Enung K Rukhiati & Dra. Fenti Hikmawati Sejarah Pendidikan Islam, Prof.Dr.H.Samsul Nizar, M.Ag DG Ryans, Sistem Analisis in Educational Planning Imam Barnadih, Filsafat Pendidikan Pengantar Mengenai Sistem dan Metode (Yogyakarta :UIP,IKIP, 1982) Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia (Jakarta:PT Grasindo, 2001) h 54 H.A Timur Djaelani, Peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan Perguruan Agama (Jakarta:Darmaga,1980), h 17 Samsul Nizar, Sejarah dan Pergolakan Pemikir Pendidikan Islam, Potret Jawa Tengah Era Awal dan Indonesia, (Jakarta:Quantum Teaching, 2005)h 94

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Travel dokument dan macam macamnya

Bilingualisme dan Dialogsia

Strategi Pembelajaran Mufrodat